Bogor – Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) menggelar Workshop Pengembangan Kompetensi Manajerial Sosial dan Kultural di lingkungan Sekretariat BKPK yang dilaksanakan pada 11-13 Juli dan dihadiri oleh seluruh pegawai di lingkungan sekretariat BKPK. Ketua Tim Kerja Organisasi dan Sumber Daya Manusia (OSDM) Melyana Lumbantoruan mewakili Kepala BKPK membuka secara resmi pada Kamis (11/7). “Kita sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) harus diberikan kesempatan untuk mengembangkan kompetensi diri, yang terdiri dari kompetensi teknis sesuai dengan jabatan fungsionalnya, dan kompetensi manajerial sosial kultural yang dapat dilakukan secara bersama-sama seperti kegiatan ini”. tutur Mely dalam sambutannya.
Selanjutnya Ketua Tim Kerja OSDM, Mely juga menyampaikan bahwa tujuan kegiatan ini adalah berdasarkan adanya perubahan budaya kerja dilingkungan Kemenkes seperti, pemenuhan kewajiban pegawai untuk terus melakukan pengembangan kompetensi minimal 20 jam pelajaran (JPL), dan berkelanjutan dalam satu tahun. Kegiatan ini pada dasarnya adalah pelatihan yang menggunakan Patform Learning Management System (LMS) Kemenkes.
Dalam sharing session Kepala BKPK Syarifah Liza Munirah menceritakan pengalaman beliau dari awal berkarir sampai dengan saat ini, salah satu contohnya adalah beliau mempelajari penyebab majunya suatu negara, itu bukan karena negaranya atau sumber dayanya, namun kuncinya adalah sistem yang baik. Seiring dengan adanya Transformasi Kesehatan “peran BKPK sangat strategis bagi sektor kesehatan, BKPK menjadi jantungnya kebijakan”. ungkap Liza
Kemudian Kepala BKPK juga menekankan peran BKPK harus bersatu dan punya misi yang sama, termasuk Pusat Kebijakan di lingkungan BKPK. Sedangkan peran Sekretariat BKPK berperan amat sangat penting, dan harus menjadi satelit bagi BKPK. Tugas BKPK berkait dengan kebijakan sektor kesehatan yang mengurusi kemaslahatan masyarakat banyak, untuk memastikan masyarakat sehat, produktif dan sukses karena sehebat apapun seseorang jika tidak sehat, maka percuma saja jika tidak sehat maka tidak dapat berproduksi dan berperan.
Berkaitan dengan materi yang disampaikan oleh pembicara Damar Susilaradeya mengenai what’s your boss expect from your presentation. Kepala BKPK menyatakan bahwa pointnya adalah tahu peran dari tugas yang diberikan bukan bagaimana ekpektasi pimpinan, ketika kerja sama tim tidak ada yang salah, namun yang salah adalah jika tidak adanya komunikasi dan berbagi pendapat “can rely you, you can rely on me, dalam kerja tim itu harus saling mengandalkan satu sama lain”. tutur Liza
Kesempatan yang sama Sekretaris BKPK, Etik Retno Wiyati mengajak semua pegawai untuk siap menjalankan Perubahan Budaya Kerja, “semua siapkan diri mengikuti perubahan budaya kerja untuk mendukung Transformasi Kesehatan, yakinlah perubahan itu untuk menuju kebaikan dan kesuksesan kita bersama demi Kemenkes hebat Indonesia sehat”. ujar Etik
Beberapa materi kegiatan yaitu mengenai gerakan perubahan budaya kerja oleh pembicara Dora Ketua Tim Kerja Perubahan Manajemen Budaya dan Berakhlak, Pusat Pengembangan Kompetensi ASN Kemenkes. Kemudian pembicara Ruddy Gobel memberikan materi mengenai eksekusi efektif. Untuk materi cara kerja baru dan pelayanan unggul disampaikan oleh pembicara Erik Hadi Saputra.
Kegiatan workshop pengembangan kompetensi manajerial sosial dan kultural bukan hanya mendengarkan materi di dalam ruangan, namun ada beberapa kegiatan di luar ruangan seperti rafting, pottery dan paintball yang mengharuskan peserta menyiapkan fisik dan mental. (Penulis:Yuliana/Edit Timker HDI)