Keterampilan Esensial yang harus dimiliki ASN

2042

Seorang ASN sebaiknya memiliki sejumlah keterampilan yang menunjang dirinya untuk dapat menjalankan tugasnya dengan maksimal sehingga dapat mewujudkan tujuan organisasi. Keterampilan tersebut adalah keterampilan esensial.

“Keterampilan esensial adalah keterampilan penting dan mendasar bagi semua orang dalam sebuah organisasi, terlepas apakah orang itu pemimpin senior, manajer menengah ataupun frontline.” Demikian disampaikan Sekretaris Badan Kebijakan Pengembangan Kesehatan (BKPK), Dr. Nana Mulyana pada acara Workshop Pengembangan Kompetensi Sosial Kultural yang diadakan BKPK (Kamis, 16/6).

Dini Yulianti sebagai Ketua Tim Kerja Organisasi dan Sumber Daya Manusia (OSDM) Sekretariat BKPK menyampaikan kegiatan ini diikuti oleh seluruh pegawai negeri sipil di lingkungan Sekretariat BKPK. Acara berlangsung tiga hari dimulai  tanggal 16-18 Juni 2022 di Bogor Jawa Barat.

Baca Juga  Menarik Pengunjung Museum dengan Story Telling

Dalam kesempatan ini Nana Mulyana menekankan keterampilan esensial diantaranya adalah keterampilan dalam memprioritaskan hal besar, mencetuskan ide baru, memahami masalah, melakukan pre-mortem (kemampuan menganalisis penyebab kegagalan), menjalankan meeting secara efektif, berkomunikasi dengan jelas, mengelola energi, dan memberi feedback secara utuh. “Sekaligus coaching orang lain untuk bertumbuh, jelas Nana Mulyana.

Jika seorang ASN dituntut untuk memiliki sejumlah keterampilan untuk dapat mencapai kesuksesan organisasi, disisi lain seorang ASN harus menghindari sikap dan perilaku yang dapat menghambat kesuksesan organisasi. Ada 7 sikap dan perilaku yang dicontohkan oleh Sekretaris BKPK. Sikap dan perilaku negatif tersebut diantaranya:

Kurangnya kepedulian terhadap organisasi, tujuan organisasi tidak menjadi perhatian; mementingkan tugasnya sendiri, tidak peduli dengan pekerjaan orang lain; tidak percaya pada pekerjaan orang lain, intervensi pada pekerjaan yang telah diberikan pada orang lain; berada di zona nyaman, sulit untuk melakukan perubahan; melakukan suatu pekerjaan selalu mengacu pada pekerjaan yang dulu dinyatakan berhasil; pengambilan keputusan selalu mengacu pada pengalaman lama; dan lemahnya kerjasama antar tim.

Baca Juga  Wajah Organisasi Berubah, BKPK Lakukan Penyesuaian Klinik Pratama Badan Litbangkes

“Sikap dan perilaku seperti itu jangan ada di organisasi kita karena dapat menghambat tujuan yang ingin kita capai,” tegas Nana Mulyana.

Untuk semakin meningkatkan kemampuan dan kapasitas para pegawai di lingkungan sekretariat BKPK, Tim Kerja Organisasi dan SDM memfasilitasi kegiatan workshop ini. Hal ini sesuai dengan amanat UU No. 5 tahun 2014 yang menyatakan bahwa setiap ASN memiliki kesempatan yang sama dalam mengembangkan kompetensi, termasuk sosial kultural, jelas Dini Yulianti, Ketua Tim Kerja Organisasi dan SDM BKPK. Dalam kegiatan ini para pegawai mendapatkan sejumlah asupan materi tentang pengembangan diri.

Dalam kesempatan yang sama,  Aqil Baihaqi selaku trainer dan motivator menyampaikan pentingnya mengejar kebahagiaan. Aqil juga menekankan untuk bergerak sebagai salah satu cara menghilangkan stres dan tekanan pekerjaan. “Selalu jaga kesehatan hati”, ungkap Aqil. Kemudian jangan lupakan juga menjaga kesehatan tubuh dan pikiran. Ketiganya penting untuk membuat selalu bahagia dan bersemangat. (Kurniatun Karomah/Editor Fachrudin Ali)