Jakarta – Sejak awal pandemi Covid-19 di awal tahun 2020, pemerintah Indonesia telah bekerja keras dan bekerja sama dengan bebagai mitra pembangunan internasional. Salah satunya dengan Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) untuk merespons pandemi Covid-19 melalui berbagai upaya dan kolaborasi. Demikian dikatakan Kepala Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Syarifah Liza Munira dalam Kemenkes-USAID Close-out Event untuk Respons Covid-19 dan Vaksinasi (2020-2023), di Jakarta pada Jumat (31/3).
Liza mengatakan USAID telah bekerja sama dengan Kemenkes dan pemangku kepentingan lainnya dalam memberikan bantuan teknis kepada Indonesia. Bantuan diberikan dalam bentuk penguatan kapasitas teknis kepada lebih dari 1.900 fasilitas kesehatan dan laboratorium, serta donasi 1.000 ventilator, alat kesehatan, dan vaksin lainnya.
“Bantuan darurat ini diberikan dengan tambahan dana tanggap Covid-19 dan vaksinasi sebagai bagian dari Perjanjian Implementasi Hibah antara USAID dan Kementerian Kesehatan,” terang Liza.
Selanjutnya, Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono mengapresiasi semua dukungan dalam memperkuat strategi surveilans, pengobatan, vaksinasi, dan protokol kesehatan dalam penanganan Covid-19. Dante menjelaskan dalam pelaksanaan surveilans, Indonesia telah berhasil meningkatkan kapasitas genom dengan rata-rata 3.000 sekuens yang dikirimkan ke GISAID setiap minggu.
Dante juga menerangkan dalam hal perawatan pemerintah Indonesia telah mengonversi kamar rumah sakit untuk pasien Covid-19, obat-obatan yang diproduksi secara lokal, membuat platform telemedisin, dan meningkatkan kapasitas oksigen. Sementara itu, dalam pelaksanaan vaksinasi, lebih dari 450 juta dosis telah diberikan dan telah melewati target WHO yaitu 60% populasi menerima vaksinasi lengkap.
“Sero survei terbaru kami pada Januari 2023 menunjukkan bahwa 99% orang Indonesia memiliki antibodi terhadap COVID-19,” ungkap Dante.
Dante menyampaikan pandemi ini memberikan pelajaran bagi Indonesia untuk memperkuat kapasitas menghadapi Covid-19 dan mengantisipasi pandemi lainnya di masa mendatang. Ia juga mengatakan Kemenkes telah berkomitmen untuk mengubah sistem kesehatan agar lebih siap menghadapi pandemi di masa depan.
Selama Presidensi G20 tahun lalu, kata Dante, Kemenkes telah membahas penguatan arsitektur kesehatan global melalui dana pandemi, berbagi data pengawasan genom, dan mempromosikan kesempatan yang sama untuk vaksin, terapi, serta penelitian dan pembuatan diagnostik.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia Michael F Kleine menyampaikan USAID telah memberikan upaya dengan menyediakan lebih dari 65 juta dollar AS. Bantuan tersebut untuk membantu upaya kesehatan dan kemanusiaan yang telah dilakukan Kemenkes dalam menghadapi Covid-19. Semua itu dilakukan dalam berbagai cara termasuk dalam hal komunikasi resiko dan keterlibatan masyarakat, pengawasan, dan dukungan laboratorium nasional yang dilakukan secara bersama-sama.
Sebelumnya, Wamenkes bersama Kepala BKPK dan Wakil Duta Besar AS didampingi Direktur Misi USAID Jeff P. Cohen mengunjungi pameran foto penanganan selama pandemi Covid-19. Foto-foto tersebut menggambarkan perjuangan para mitra menjangkau tempat-tempat terjauh di Indonesia untuk menjamin bahwa setiap masyarakat mendapatkan vaksin. (Penulis Ripsidasiona)