SiBijaKs Awards 2025, Kolaborasi Wujudkan Kebijakan Berkelanjutan

188

Jakarta – Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) kembali menghelat SiBijaks Awards 2025. Untuk penjelasan mengenai pelaksanaan kompetisi ini, diadakan sosialisasi secara daring melalui zoom dan kanal Youtube BKPK TV (15/9).

Acara diawali laporan Ketua Panitia Plt. Kepala Pusjak Upaya Kesehatan, Dwi Puspasari, SKM, MSc, yang memberikan penjelasan mengenai gelaran acara SiBijaKs Awards 2024. Pertama kali diadakan pada tahun lalu, SiBijaKs Awards 2024 memanfaatkan data SKI 2023, mendapatkan atensi luas dari kalangan birokrasi, akademisi dan masyarakat. Para pemenang berkesempatan untuk mempresentasikan policy briefnya di hadapan Menteri Kesehatan dan pimpinan Kementerian Kesehatan. 

Lebih lanjut Puspa mengatakan bahwa, “Tahun ini kompetisi digelar dalam rangka menigkatkan pemanfaatan data SSGI 2024, dengan mengusung tema Data SSGI 2024 untuk Kebijakan Berkelanjutan, Peserta mendapatkan kesempatan pertama untuk mengakses data SSGI 2024 dan menganalisisnya lebih lanjut,” ungkap Puspa.

Baca Juga  Inisiatif One Health Untuk Dunia Yang Lebih Baik

Selanjutnya, Kepala BKPK, Prof. Asnawi Abdullah dalam sambutannya menegaskan pentingnya peran BKPK dalam menghasilkan rekomendasi kebijakan berbasis bukti. “Hasil SSGI 2024 menunjukkan penurunan prevalensi stunting nasional dari 21,5% pada 2023 menjadi 19,8% pada 2024. Capaian ini patut kita syukuri, namun masih menjadi pengingat bahwa perjuangan belum selesai,” jelasnya

 “SiBijaKs Awards 2025 diharapkan dapat mendorong lahirnya kajian-kajian, policy brief maupun artikel artikel ilmiah yang berkualitas sehingga rekomendasi kebijakan yang dihasilkan tajam, kontekstual dan berdampak terhadap Masyarakat Indonesia.” tegas Prof. Asnawi.

Lebih lanjut Prof. Asnawi mengajak seluruh pihak untuk berpartisipasi aktif dalam kompetisi SiBijasKs Awards 2025. “Kirimkan karya tulis terbaik Bapak Ibu untuk berkontribusi dalam perbaikan kesehatan di negeri tercinta ini, khususnya dalam rangka perbaikan status gizi balita, demi mewujudkan Indonesia Emas 2045.” tegas Prof Asnawi.

Baca Juga  Rakornis SKI 2023 Provinsi Aceh

Pada sesi penyampaian materi, Puspa kembali memaparkan hasil SSGI 2024. Ia menjelaskan bahwa survei ini mencakup 38 provinsi, 510 kabupaten/kota, dengan total hampir 300 ribu balita sebagai sampel.

“SSGI 2024 memberikan gambaran komprehensif mengenai status gizi, termasuk faktor risiko stunting, mulai dari asupan gizi, sanitasi, imunisasi, hingga perlindungan sosial. Data ini menjadi landasan penting dalam penyusunan intervensi gizi yang lebih terarah,” ungkap Puspa

Selanutnya dijelaskan mengenai teknis pelaksanaan lomba yang disampaikan oleh Ketua Tim Kerja Kebijakan dan Strategi Upaya Kesehatan Masyarakat, Nirmala Ahmad Mak’ruf, SKM, MSi. 

“Tujuan dari kompetisi ini adalah untuk meningkatkan kolaborasi dalam menerjemahkan data gizi menjadi intervensi kesehatan yang berdampak, menyebarluaskan temuan dari SSGI 2024 dalam format yang mudah diakses dan ditindaklanjuti, mendorong konsep inovatif dan pemikiran strategis dalam mengatasi tantangan gizi melalui Advanced Analysis Challenge, serta memperkuat kapasitas para profesional kesehatan, peneliti, dan pembuat kebijakan dalam analisis data dan penulisan ilmiah melalui workshop,” ujar Mak’ruf

Baca Juga  BKPK Gelar Sosialisasi Survei SSGI dan Sero-Survei Antibodi COVID-19

Selanjutnya Mak’ruf menekankan beberapa aspek penilaian SiBijaks Awards 2025 diantaranya, seleksi konsep proposal terbaik berdasarkan kriteria, relevansi dengan tema, kejelasan dan kelengkapan, kesesuaian metodologi, novelty atau inovasi dan signifikansi atau potensi dampak.

SiBijaKs Awards 2025 diharapkan menjadi momentum penting untuk melahirkan rekomendasi kebijakan yang inovatif, aplikatif, dan berdampak nyata bagi perbaikan status gizi serta pembangunan kesehatan di Indonesia. 

Kompetisi terbuka untuk diikuti oleh seluruh masyarakat, oleh sebab itu melalui kesempatan ini panitia mengundang semua pemerhati kesehatan untuk mengakses informasi mengenai SiBijaKs Awards 2025 melalui website BKPK https://www.badankebijakan.kemkes.go.id/ dan kanal media sosial lainnya. (Penulis: Nowot Raharjo Editor Timker HDI)