DWP Kemenkes dan BKPK Peringati Hari Anak Nasional Lewat Program Edukasi Interaktif

28

Jakarta – Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional 23 Juli 2025, Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bersama dengan Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) menyelenggarakan DWP Kemenkes Mengajar pada Rabu (23/7). Program ini merupakan wujud komitmen DWP Kemenkes dalam mendukung pembangunan di bidang pendidikan dan kesehatan khususnya untuk anak sekolah dasar.

Ketua DWP BKPK, Uswati Asnawi Abdullah, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi kebiasaan makan sehat sejak dini, risiko penyakit tidak menular, meningkatkan kesadaran pentingnya kesehatan gigi dan mulut, serta mengembangkan pola hidup sehat yang berkelanjutan di kalangan pelajar.

“Selain paparan informatif, juga akan ada storytelling kesehatan, games, serta library and gallery tour yang akan mengajak anak-anak mengenal dunia kesehatan secara interaktif dan diharapkan akan meningkatkan imajinasi dan motivasi anak untuk hidup sehat,” ucap Uswati dalam laporannya.  

Dalam kegiatan tersebut, siswa Kelas 4 Sekolah Dasar (SD) dari SD Negeri 15 Cempaka Putih Barat dan SD Swasta Ratih diundang langsung ke kantor BKPK untuk mengikuti berbagai rangkaian acara.

Baca Juga  Kunjungan Komisi I DPRD Kabupaten Tabalong Kalimantan Selatan ke BKPK

Penasihat DWP Kemenkes, Ida Budi Gunadi Sadikin, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini selaras dengan tema Hari Anak Nasional tahun ini yaitu Anak Sehat, Indonesia Kuat untuk Indonesia Emas 2045. Ia menekankan bahwa keberhasilan menggapai Indonesia Emas 2045 berada di tangan generasi anak-anak saat ini.

Pada tahun 2045, Indonesia akan ada bonus demografi, pada saat itu usia produktif akan banyak sekali. Untuk itu, Ida menegaskan anak-anak harus dipersiapkan untuk menghadapi 2045 supaya nanti anak-anak punya kemampuan yang optimum pada saat usia produktif. Dengan begitu, diharapkan anak-anak nantinya mempunyai pendapatan lebih besar, sehingga ekonomi Indonesia akan jauh meningkat dibanding sekarang.

“Kita disini semua beserta ibu-ibu memang harus mempersiapkan anak-anak menjadi anak yang sehat, yang siap dengan kemampuan berpikir yang baik dan kesehatan yang optimum,” ajaknya.

Baca Juga  UU Kesehatan Memberi Manfaat Bagi Provinsi Baru

Menurut Ida anak-anak harus sehat dulu supaya bisa jadi pintar. Ia mengaskan kalau tidak sehat, tidak bisa berpikir, sehingga tidak bisa belajar dan tidak bisa bekerja saat nanti. “Ibu berharap anak anak yang di sini, bisa menjadi anak-anak yang sehat, pintar, yang bisa menggapai cita-cita setinggi langit, membanggakan ayah dan bundanya, dan juga akan berguna bagi bangsa dan negara Indonesia,” harapnya. Sekretaris BKPK, Etik Retno Wiyati menyampaikan bahwa tugas dari BKPK adalah menemukan masalah-masalah kesehatan. Dari temuan tersebut dilaporkan kepada Menteri Kesehatan serta memberikan solusi untuk mengatasi masalah tersebut.   

Ia juga menyampaikan program pemerintah saat ini yaitu Pemeriksaan Kesehatan Gratis  atau yang lebih dikenal sebagai Cek Kesehatan Gratis. Program ini menyasar pada semua masyarakat termasuk anak sekolah. “Ibu Guru dan Komite Sekolah mohon bantuannya untuk berkoordinasi dengan Puskesmas untuk melakukan Cek Kesehatan Gratis,” ujarnya.

Acara dilanjutkan dengan penyampaian materi Edukasi Makanan dan Minuman Berpemanis oleh Ketua DWP BKPK. Ia menjelaskan bahwa saat ini penyakit tidak menular seperti obesitas, diabetes, dan ginjal banyak dialami oleh anak-anak. Karena itu, Ia berpesan agar anak-anak mengatur makanan dengan memperbanyak sayur dan buah, kemudian banyak gerak, memantau berat badan, dan membiasakan hidup sehat.

Baca Juga  Lima Fokus dalam Penanganan Penyakit Akibat Arbovirus

Drg. Dina Renaldy Thomas mengajarkan cara menggosok gigi yang baik dan benar, yaitu dengan menyikat gigi dari arah gusi ke gigi sebanyak 8 hitungan. Teknik tersebut meliputi  bagian luar samping dan depan gigi, permukaan gigi, dalam gigi, serta membersihkan lidah dan pipi, lalu diakhiri dengan berkumur.

Sebagai penutup, dilakukan sesi storytelling oleh Kak Budi. Ia membawakan kisah tentang kebiasaan Elly yang malas menyikat gigi dan kemunculan Monster Kuman. Program DWP Kemenkes Mengajar diakhiri dengan kunjungan pelajar ke perpustakaan, pemutaran film edukasi kesehatan, serta tur Galeri Kebijakan Kesehatan. (Penulis: Faza Nur Wulandari)