
Jakarta – Sebanyak 70 mahasiswa program Doktor dan Pasca Sarjana Universitas Strada Indonesia (USI) Kediri, Jawa Timur berkunjung ke kantor Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada Senin (25/8). Kunjungan ini bertujuan untuk mempelajari bagaimana data-data disajikan sehingga menghasilkan kebijakan-kebijakan strategis bidang kesehatan.
Disambut oleh Ketua Tim Kerja Humas, Data, dan Informasi, Grace Lovita Tewu di Ruang Ars Longa, mahasiswa yang berasal dari Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Fakultas Keperawatan ini berkumpul di ruang Arslonga untuk mendengarkan kuliah umum yang akan disampaikan langsung oleh Kepala BKPK. Dalam sambutannya Vita menyampaikan apresiasi atas kedatangan mahasiswa USI untuk memperkaya wawasan akan kebijakan kesehatan. Dikatakannya bahwa BKPK terbuka apabila para mahasiswa dan dosen membutuhkan data-data survei kesehatan berskala nasional untuk penyusunan skripsi, thesis, ataupun disertasi.
Kepala BKPK Prof. Asnawi Abdullah dalam paparannya yang berjudul Pengenalan Kebijakan Kesehatan melalui Health Policy Reform & Rencana Induk Bidang Kesehatan mengatakan bahwa Kemenkes banyak melakukan kebijakan-kebijakan baru atau Reformasi. Reformasi ini diterjemahkan ke dalam Rencana Induk Bidang Kesehatan (RIBK). RIBK dihadirkan untuk menjawab tantangan pembangunan sistem ketahanan kesehatan untuk mencapai Indonesia Emas 2045.
Disebutkan Prof. Asnawi bahwa visi Kemenkes sejalan dengan visi Presiden yaitu mewujudkan masyarakat Indonesia yang sehat dan produktif untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045. Peran kesehatan dalam mewujudkan Indonesia Emas pun sangat vital.

Tiga dari delapan program hasil terbaik cepat (Quick Win) pemerintah adalah di bidang kesehatan yaitu menyelenggarakan Pemeriksaan Kesehatan Gratis, menurunkan kasus TBC 50% dalam lima tahun, dan membangun Rumah Sakit lengkap dan berkualitas di Kabupaten.
Pemeriksaan Kesehatan Gratis atau lebih populer disebut Cek Kesehatan Gratis (CKG) adalah program yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan dengan identifikasi faktor risiko, deteksi kondisi pra penyakit dan deteksi penyakit lebih awal.
Dalam kesempatan ini Prof. Asnawi berpesan agar mahasiswa USI juga turut menyukseskan 3 program Quick Win bidang kesehatan, terutama program CKG. Dikatakan Asnawi perlu dorongan dari mahasiswa USI agar tingkat partisipasi masyarakat Jawa Timur dalam pelaksanaan CKG meningkat.
“Program CKG adalah program terbesar yang pernah dilakukan Kemenkes karena menargetkan 280 juta penduduk Indonesia. Kami mengharapkan USI mengambil peran dalam program CKG di Provinsi Jawa Timur. Berikan kontribusi terbaik USI agar program CKG dapat dilaksanakan dengan baik dan bagaimana agar hasil CKG ini bisa membangun kebijakan pemerintah Jawa Timur,” seru Prof. Asnawi.
Terkait data-data yang dimiliki BKPK, Asnawi juga menghimbau agar mahasiswa USI dapat memanfaatkannya untuk penelitian. Dikatakan Asnawi bahwa BKPK mendukung mahasiswa yang akan melakukan penelitian thesis atau disertasi dalam mendapatkan data-data kesehatan seperti hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) dan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI).
Senada dengan Asnawi, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis sekaligus Dosen Pascasarjana Ratna Wardani yang memimpin kunjungan ini juga mengharapkan mahasiswa dapat mengambil banyak pelajaran dari kunjungannya ke BKPK. Dikatakan Ratna banyak mahasiswa USI yang penelitiannya terkait dengan gizi. Setelah mendapatkan ilmu terkait kebijakan kesehatan Ratna berharap mahasiswa mendapat ide-ide apa yang bisa dikembangkan untuk pendidikan dan ditempat dimana mahasiswa berada.
Selain mendapat kuliah umum tentang kebijakan kesehatan, dalam kunjungannya ke BKPK mahasiswa USI juga berkesempatan mengunjungi Perpustakaan dan Galeri Kebijakan Kesehatan BKPK. (Penulis: Kurniatun Karomah Editor: Timker HDI)








