Apresiasi terhadap Sosok Inspiratif Kesehatan Indonesia

3307

Jakarta– Penghargaan Tenaga Kesehatan (Nakes) Teladan merupakan bentuk apresiasi pemerintah kepada pemberi pelayanan kesehatan penggerak transformasi kesehatan yang bangga melayani bangsa. Penghargaan ini merupakan agenda tahunan yang di anugerahkan kepada nakes di fasilitas pelayanan kesehatan (Fasyankes) serta Puskesmas.

Namun akibat pandemi Covid-19, pemberian penghargaan sempat terhenti dan kembali digulirkan secara luring tahun ini sebagai salah satu rangkaian acara Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-58.

Tahun 2022, penghargaan juga diberikan kepada kader posyandu serta dosen dan mahasiswa berprestasi, Hal ini di sampaikan oleh Direktur Jendral Tenaga Kesehatan Arianti Anaya pada penganugrahan Nakes Teladan 2022 di hotel Sultan Jakarta (11/11/2022).

Para peraih Anugerah Nakes Teladan 2022 mendapat kehormatan untuk hadir dan membagi pengalamannya di program acara Kick Andy Metro TV. Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin berkesempatan menjadi pendamping host utama Andi F Noya, Jumat 11 November.

Dari sekian banyak peraih penghargaan, ada tiga tokoh inspiratif yang mewakili para peraih nakes teladan 2022 yang tampil di panggung di Studio Metro TV Jakarta.

Baca Juga  BKPK Gelar Sosialisasi Survei SSGI dan Sero-Survei Antibodi COVID-19

Nakes inspiratif pertama yang mewakili Nakes Teladan 2022 pada acara ini adalah dr. Medianto Rombetasik, Sp.B yang bertugas di kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara sebagai pemenang kategori Rumah Sakit Pemerintah Daerah.

Medianto mengatakan bahwa keterbatasan fasilitas tidak menghalanginya untuk tetap berusaha membantu sesama. Bahkan yang menjadi tantangan saat bertugas di daerah adalah meyakinkan penduduk agar mau berobat ke fasilitas kesehatan karena kepercayaan masyarakat terhadap dukun tradisional sangat tinggi.

Medianto berhasil membuat inovasi dan pendekatan hingga masyarakat mau mengunjungi fasilitas kesehatan untuk berobat tanpa harus berkonflik dengan dukun tradisional.

Nakes inspiratif kedua yakni dokter gigi muda Muhammad Hirzi Nugraha sebagai pemenang kategori Puskesmas. Dokter gigi ini bertugas di Puskesmas Kalumpang di daerah terpencil Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan setelah 23 tahun lamanya di puskesmas tersebut tidak ada dokter gigi.

Baca Juga  Kemenkes Goes To Campus untuk Menjaring Talenta Terbaik

Salah satu program unggulan yang dibuat adalah pencegahan stunting sejak dini melalui pendekatan kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil. Muhammad Hirzi mengembangkan inovasi Scaling Mobile Service (SMS) yang dilakukan dengan cara jemput bola, yaitu datang langsung ke tempat tinggal penduduk untuk pemeriksaan gigi yang jaraknya 30 km dari Puskesmas.

Inovasi ini dilatarbelakangi minimnya pengetahuan masyarakat tentang kesehatan gigi, yang mengakibatkan kunjungan pasien gigi sedikit di Puskesmas Kalumpang. Inovasi dilakukan karena adanya keterbatasan alat pemeriksa gigi, hingga akhirnya dokter muda ini menciptakan pembersih karang gigi portable yang bisa dibawa kemana-mana.

Menanggapi hal ini, Menkes Budi menambahkan faktor resiko stunting memang lebih banyak di ibu bulan waktu bayi lahir, saat ibu kekurangan gizi atau kekurangan darah baik sebelum hamil atau pada saat hamil kemungkinan besar anak yang dilahirkan stunting.  “Jadi kesehatan gigi itu penting agar ibu tidak kekurangan gizi,” jelasnya.

Baca Juga  Wakil Gubernur NTB Melepas Tim SKI 2023

Tokoh inspiratif ketiga adalah dr. Johan Gonga Bupati Kepulauan Aru yang mempunyai komitmen di bidang gizi dan stunting serta dinilai berkontribusi tinggi pada pengembangan kesehatan di Kepulauan Aru.

Menkes menyampaikan alasan penghargaan diberikan kepada satunya kepala daerah. “Sejak adanya undang-undang otonomi daerah, urusan kesehatan menjadi wewenang kepala daerah. Jika kepala daerahnya berkomitmen memperbaiki sistem kesehatan di daerahnya, maka rakyatnya akan terbantu. Itu sebabnya pentingnya membangun jejaring dan berinteraksi dengan kepala daerah agar bisa membantu Kementerian Kesehatan” kata Menkes Budi.

Pada kesempatan ini Menkes Budi juga menyampaikan adanya 6 transformasi Kesehatan diantaranya adalah transformasi sistem layanan primer, sistem layanan rujukan, sistem ketahanan Kesehatan, sistem pembiayaan kesehatan, sistem sumberdaya manusia kesehatan, sistem teknologi Kesehatan.

Pada akhir acara, Menkes berharap tiga motivator ini bisa menjadi inspirasi bagi para nakes agar bekerja dengan hati dan mau menjangkau daerah terpencil di pelosok negeri (Penulis Nowo S/Editor Fachrudin Ali)