Pengumpulan dan Analisis Data

FAQ Seputar Pengumpulan dan Analisis Data SKI 2023

  • Bagaimana cara Pengumpulan Data yang dilakukan?
    1. Pengumpulan data dilakukan oleh enumerator setempat dengan pengawasan teknis oleh PJT Kabupaten/Kota dan pengawasan administratif oleh PJO Kabupaten/Kota. Dalam pengumpulan data 1 tim bertanggungjawab terhadap 10 hingga 12 Blok Sensus (BS). 1 BS terdiri dari 10 ruta biasa dengan tambahan ± 7 Ruta Balita untuk mendapatkan angka status gizi balita.
    2. Pengumpulan data dimulai dengan koordinasi antara PJT Kabupaten/Kota dan PJO Kabupaten/Kota dalam melakukan identifikasi lokasi sampel. Berdasarkan identifikasi tersebut diharapkan enumerator mendapatkan gambaran lokasi sampel sehingga dapat disusun rencana jadwal pengumpulan data, dan strategi pengumpulan data yang akan dilakukan agar efisien dan efektif.
    3. Sebelum pengumpulan data dilakukan proses pemutakhiran Rumah Tangga SKI (updating) yakni enumerator melakukan kunjungan rumah tangga yang tercetak dalam Daftar Pemutakhiran Rumah Tangga (DPRT) yang diperoleh dari BPS untuk meng-update keberadaan rumah tangga tersebut, serta menambahkan rumah tangga baru yang belum terdaftar. Dari hasil updating, selanjutnya akan dipilih sampel rumah tangga biasa, rumah tangga balita serta rumah tangga yang beririsan untuk dilakukan pengumpulan data lebih lanjut.
    4. Pengumpulan data SKI 2023 dilakukan dengan wawancara, pengukuran, dan pemeriksaan. Wawancara bagi rumah tangga biasa menggunakan 2 instrumen yaitu Instrumen Rumah Tangga dan Instrumen Individu sedangkan rumah tangga balita menggunakan Instrumen Rumah Tangga Balita.
  • Bagaimana proses Manajemen Data yang dilakukan?
    1. Pengelolaan data SKI 2023 dengan jumlah sampel yang besar memerlukan proses manajemen data yang sistematis. Pemrosesan data dimulai dari edit kuesioner dan pemberian kode di lokasi penelitian yang dilakukan oleh enumerator. 
    2. Kuesioner yang telah dilakukan edit dan pemberian kode dengan benar, dilanjutkan dengan memasukkan data ke dalam aplikasi yang sudah ditentukan. Setelah data dientri kemudian data dilakukan synchronize ke web server manajemen data untuk dilakukan penggabungan data dan cleaning data. 
    3. Cleaning data memperhatikan data yang tidak konsisten dan outlier. Data yang tidak konsisten dan outlier ditelusuri kembali ke kuesioner untuk melakukan cek kebenaran dari data yang dihasilkan. Data yang telah “bersih” (konsisten dan bebas dari outlier) selanjutnya diberi nilai penimbang oleh BPS agar sampel yang dilakukan pengumpulan data dapat mewakili populasi.
  • Bagaimana proses analisis data yang dilakukan?

    Raw data yang sudah bersih dan diberi nilai penimbang merupakan data final yang dapat digunakan dalam analisis. Analisis dapat dilakukan menggunakan variabel asli dalam kuesioner maupun komposit beberapa variabel (mengelompokkan jawaban dari pertanyaan tersebut). Penyajian hasil dalam laporan SKI menggunakan dua istilah yaitu:

    1. Prevalensi digunakan untuk indikator yang datanya diperoleh melalui pemeriksaan fisik/laboratorium atau pengukuran atau hasil wawancara tetapi informasi yang diperoleh harus berdasarkan diagnosis dokter atau tenaga kesehatan lainnya.
    2. Proporsi digunakan untuk indikator yang datanya diperoleh melalui hasil wawancara dan informasinya sesuai pengetahuan Responden, seperti gejala yang dirasakan Responden.
  • Apakah data SKI dapat menganalisis hubungan antara faktor- faktor yang mempengaruhi variabel dependen pada tingkat Kab/Kota?

    Untuk beberapa variabel, data SKI tidak bisa untuk melihat faktor determinan atau faktor yang mempengaruhi variabel dependen pada tingkat Kab/Kota. Namun untuk Tingkat nasional dan provinsi, variabel dependen bisa dianalisis faktor determinannya.