Bali – Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes), melalui Pusat Kebijakan Kesehatan Global dan Teknologi Kesehatan Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK), serta Direktorat Pengelolaan Imunisasi Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Ditjen P2P), bekerja sama dengan Aliansi Global untuk Vaksin dan Imunisasi (GAVI), melakukan kunjungan lapangan (field visit) ke tiga lokasi di Kabupaten Gianyar, Bali pada Senin (2/12). Kunjungan ini bertujuan untuk meninjau pelaksanaan program imunisasi di Indonesia yang melibatkan berbagai fasilitas kesehatan.
Tiga lokasi yang dikunjungi antara lain Posyandu Banjar Tengah Triwangsa, SDN 1 Kenderan, dan Puskesmas Tegallalang 1. Kunjungan ini bertujuan untuk memantau pelayanan kesehatan bayi dan balita, pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS), serta pengelolaan vaksin dan logistik vaksin di fasilitas kesehatan.
Pentingnya Imunisasi Anak dalam Program Imunisasi Nasional
Pemerintah Indonesia telah mengintegrasikan imunisasi rutin anak ke dalam Program Imunisasi Nasional (PIN) yang menekankan pentingnya imunisasi sepanjang hayat. Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes, Maria Endang Sumiwi, menjelaskan bahwa tinjauan lapangan ini dilaksanakan untuk menunjukkan bahwa program imunisasi anak di Indonesia telah terlaksana dengan baik.
“Gavi adalah institusi yang mendukung imunisasi di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Kami ingin menunjukkan bahwa seluruh program imunisasi di Posyandu, Sekolah, maupun Puskesmas semuanya terlaksana dengan baik,” kata Maria Endang Sumiwi.
Apresiasi dari CEO GAVI
Dalam kesempatan yang sama, CEO GAVI, Sania Nishtar, mengapresiasi upaya Kementerian Kesehatan dalam menyukseskan program imunisasi anak di Indonesia. Sania menilai Indonesia telah mengimplementasikan sistem pelayanan kesehatan yang sangat baik, khususnya dalam layanan primer yang melibatkan masyarakat.
“Khususnya layanan primer yang diberikan di sini, yang melibatkan masyarakat dan berbagai aktivitas di dalamnya, merupakan salah satu hal terbaik yang kami lihat di negara-negara yang kami kunjungi,” ungkap Sania. Ia juga menekankan bahwa imunisasi merupakan investasi terbaik bagi masa depan anak-anak Indonesia. “Imunisasi dan vaksinasi adalah investasi terbaik bagi perkembangan dan masa depan anak-anak kita. Bapak dan Ibu harus bangga terhadap sistem ini karena itu akan memberikan perlindungan bagi generasi masa depan.” ujar Sania.
Pelaksanaan Imunisasi di Tiga Lokasi
Kunjungan dimulai di Posyandu Banjar Tengah Triwangsa, di mana tim meninjau pelayanan kesehatan untuk bayi dan balita. Posyandu ini mengintegrasikan imunisasi dan nutrisi dalam sistem layanan lima meja yang dimulai dengan pendaftaran, pemeriksaan antropometri, hingga konsultasi gizi dan pemberian makanan tambahan berbahan baku lokal.
Selanjutnya, tim mengunjungi SDN 1 Kenderan, salah satu sekolah yang menjadi bagian dari Gerakan Sekolah Sehat (GSK). Di sekolah ini, program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) dilaksanakan dengan memberikan vaksin Measles-Rubella (MR) kepada siswa kelas 1 dan vaksin Tetanus-Diphtheria kepada siswa kelas 2 dan 5. Program BIAS bertujuan untuk meningkatkan cakupan imunisasi di kalangan anak-anak usia sekolah, serta mendukung pemulihan tingkat cakupan imunisasi pasca-pandemi.
Lokasi ketiga yang dikunjungi adalah Puskesmas Tegallalang 1, di mana tim melihat secara langsung pelayanan imunisasi untuk bayi dan balita. Puskesmas ini menggunakan aplikasi Sehat Indonesiaku (ASIK) untuk menginput data imunisasi yang diterima anak. Selanjutnya orang tua akan mendapatkan notifikasi dan sertifikat vaksin melalui ponsel. Selain itu, tim juga meninjau pengelolaan vaksin dan logistik vaksin yang menggunakan Sistem Monitoring Logistik Imunisasi berbasis Elektronik (SMILE).
Dukungan Terhadap Pelayanan Kesehatan di Indonesia
Kementerian Kesehatan dan GAVI menegaskan pentingnya keberlanjutan program imunisasi sebagai salah satu upaya untuk melindungi anak-anak Indonesia dari berbagai penyakit. Dengan adanya sistem yang solid dalam pelayanan kesehatan, diharapkan angka cakupan imunisasi dapat terus meningkat dan Indonesia semakin maju dalam menjaga kesehatan generasi masa depan (Penulis Yuliana/Edit Timker HDI)