Labuan Bajo – Global Alliance for Vaccine and Immunization (GAVI) melakukan field-visit ke Puskesmas Labuan Bajo didampingi Kepala Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) dan Direktur Tata Kelola Kesehatan Masyarakat, Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat (Ditjen Kesmas) pada Senin (2/12). Kunjungan yang bertujuan untuk mengamati bagaimana implementasi imunisasi dilakukan dan bagaimana penyimpanan vaksin di daerah ini merupakan bagian dari rangkaian acara GAVI Board Meeting yang diselenggarakan di Bali.
GAVI memiliki peran strategis dalam memfasilitasi kebutuhan vaksin negara-negara di kawasan Asia Pasifik. Pemerintah Indonesia telah menerima dukungan hibah dari GAVI sejak tahun 2002 dalam rangka mendukung penguatan program imunisasi nasional. Pada saat pandemi COVID-19 lalu Indonesia juga menerima hibah vaksin COVID-19 dari GAVI sebanyak 110,3 juta dosis.
Tahun ini Indonesia menjadi tuan rumah kegiatan GAVI Board Meeting yang dilaksanakan pada tanggal 3-5 Desember 2024 di Bali. Pertemuan ini dihadiri oleh Menteri Kesehatan yang merupakan anggota dari GAVI Board, Mitra Pembangunan Kesehatan Internasional, serta perwakilan negara-negara yang memberikan donasi pada GAVI untuk mendukung peningkatan akses vaksin di negara-negara berpenghasilan menengah maupun menengah ke bawah.
Beberapa side-events berlangsung sebelum Board Meeting dimulai, diantaranya adalah kegiatan field-visit ke Puskesmas, Dinas Kesehatan, maupun fasilitas penunjang pelayanan kesehatan lainnya yang dihadiri oleh para anggota di empat kota berbeda yaitu Bandung, Surabaya, Bali, dan Labuan Bajo.
Pada field-visit ke Labuan Bajo, sebanyak 16 Board Members GAVI beserta perwakilan dari Kementerian Kesehatan dan Mitra Pembangunan Kesehatan Internasional disambut oleh Kepala Puskesmas dan Kepala Dinas Kesehatan beserta jajarannya di halaman Puskesmas Labuan Bajo. Pada kesempatan tersebut, dilakukan imunisasi pada beberapa anak balita oleh petugas kesehatan puskesmas. Para tamu pun berkesempatan melihat langsung pelayanan imunisasi yang tengah dilakukan.
Relitasi Goreti Ilut (Rita) Kepala Puskesmas Labuan Bajo menjelaskan bahwa imunisasi kejar yang tengah dilakukan merupakan kebijakan Kementerian Kesehatan yang digalakan setelah pandemi Covid-19. Sasarannya adalah anak usia 0-5 tahun yang belum mendapat imunisasi lengkap. “Puskesmas Labuan Bajo melaksanakan pelayanan imunisasi kejar sesuai kebijakan Kementerian Kesehatan pada anak balita. Pelayanan imunisasi ini dilakukan mulai tahun 2022. Puskesmas Labuan Bajo mendata anak-anak yang belum mendapat imunisasi lengkap kemudian menghimbau para orang tua untuk membawa balitanya ke Puskesmas untuk dimunisasi,” jelas Rita.
Lebih lanjut Rita menjelaskan bahwa Puskesmas Labuan Bajo merupakan puskesmas kepulauan. Setiap bulan Puskesmas Labuan Bajo melakukan pelayanan posyandu di setiap pulau termasuk imunisasi. Dikatakan Rita bahwa tiap balita yang ada di pulau setiap bulannya mendapat pelayanan sesuai standar. Maria Imelda petugas kesehatan puskesmas menambahkan bahwa untuk pelayanan imunisasi di daerah kepulauan, sehari sebelum pelaksanaanya maka petugas kesehatan akan melakukan pengantaran vaksin sesuai standar. Untuk menjaga vaksin tetap aman dan berkualitas, vaksin ditempatkan di coolbag.
“Kami memperbanyak coolbag sebagai tempat penyimpanan vaksin agar keamanan vaksin tetap terjaga. Meskipun kami di daerah kepulauan tapi di setiap pulau sudah ada listrik sehingga vaksin bisa disimpan di kulkas,” jelas Maria.
Kepala Dinas Kesehatan Labuan Bajo Adrianus Ojo menjelaskan bahwa di setiap desa ada petugas kesehatan. Petugas kesehatan tersebut yang akan melaksanakan posyandu di desa.
“Di sekolah juga ada program nasional 2 kali bulan imunisasi anak sekolah. Program tersebut dilaksanakan di bulan Agustus dan November. Imunisasi yg diberikan adalah vaksin MR, Difteri, Tetanus, dan yang terbaru vaksin kanker serviks,” jelas Adrianus.
Selanjutnya para tamu diajak untuk mengunjungi ruang farmasi tempat penyimpanan vaksin di dalam puskesmas. Disini petugas kesehatan menjelaskan kebijakan One Gate Policy yang merupakan langkah strategis untuk memastikan pengelolaan logistik vaksin dilakukan secara terintegrasi, aman, dan efisien. Disini petugas kesehatan juga mendemontrasikan penggunaan aplikasi SMILE untuk pencatatan logistik vaksin dan pemantauan suhu jarak jauh serta pemanfaatan IoT untuk monitoring suhu penyimpanan vaksin secara real-time.
Selain Puskesmas Labuan Bajo, Board Members GAVI juga berkesempatan mengunjungi instalasi farmasi Dinas Kesehatan Labuan Bajo. Kepala Instalasi Farmasi, Ferdinandus Bambang, pada kesempatan ini menjelaskan tentang ruangan penyimpanan vaksin yang terdiri dari ruang vaksin refrigerator dan cool room. Dijelaskan Ferdinandus bahwa saat ini di ruang vaksin refrigerator ada satu freezer yang digunakan untuk menyimpan Rotavirus. Kepada para tamu, Ferdinandus juga menjelaskan rantai dingin yang mereka gunakan dan jadwal distribusi vaksin ke 22 Puskesmas yang ada di Kabupaten Manggarai Barat.
(Penulis: Kurniatun Karomah/Edit Passkass)