Bali– Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat memberikan keterangan di acara Press Conference G20 2nd Health Minister Meeting di Bali (27/10) mengemukakan ada lima luaran yang dihasilkan dari pertemuan G20 bidang kesehatan yakni membangun pendanaan untuk pandemi kedepan. “Dan kita telah sukses melakukannya, ungkap Menkes Budi.
Kemudian, membangun mekanisme dalam penggunaan pendanaan untuk memberikan akses ke vaksin, terapeutik, obat-obatan dan diagnostik (VTD) ke berbagai negara. Juga membangun jejaring kerjasama genome sequencing secara global sebagai early warning measure jika patogen muncul di suatu negara. Hal ini dapat dengan cepat mengidentifikasi, mendisain diagnosis, obat, dan vaksin untuk penyakit tersebut. Selain itu, menyepakati paspor kesehatan berstandar global yang dapat digunakan publik selama pandemi sehingga tetap dapat bepergian ke berbagai wilayah. Selain itu, mendistribusikan kembali kapasitas riset dan pengembangan untuk vaksin, terapeutik, dan diagnostik (VTD) di seluruh dunia
Menurut Menkes Budi untuk menghasilkan lima luaran tersebut, pertemuan G20 bidang kesehatan dibagi menjadi tiga grup pertemuan Kelompok Kerja Kesehatan (Health Working Group/HWG). Pertemuan HWG pertama membahas teknologi digital dalam harmonisasi standar protokol kesehatan global. Selanjutnya, pertemuan HWG kedua membahas luaran 1, 2 dan 3. Pertemuan HWG ketiga membahas upaya mendistribusikan kembali kapasitas riset dan pengembangan untuk vaksin, terapeutik, dan diagnostik (VTD).
Menkes Budi menyampaikan dalam pertemuan G20 bidang kesehatan, diadakan juga Side Events melibatkan lembaga-lembaga non pemerintah untuk bersama-sama membahas permasalahan kesehatan global, yaitu tuberkulosis dipimpin oleh organisasi Stop TB. “Jumat besok kita harapkan dihasilkannya dokumen berisi upaya meningkatkan pendanaan untuk mengakhiri TB di 2030,” harap Menkes.
Side Event Kedua dengan topik One Health dipimpin empat organisasi internasional yaitu WHO, UNEF, FAO, dan WOAH. Menkes juga menyatakan setiap pandemi ditemukan penyakit biasanya berasal dari binatang yang menularkan ke manusia seperti halnya terjadi saat pandemi Covid-19 dengan adanya virus Avian Influenza, MERSCoV dan sebagainya. Adanya konsep One Health untuk mempersiapkan secara dini pandemi berikutnya.
Side Event Ketiga membahas Anti Microbial Resistance (AMR) dipimpin Fleming Fund untuk memastikan bahwa tidak adanya overused dalam menggunakan antibiotik (secara berlebihan/tidak sesuai aturan). Penggunaan Antibiotik yang tidak sesuai dapat membuat bakteri bermutasi sehingga antibiotik tersebut menjadi tidak efektif lagi.
“Kita mengharapkan konsensus dari negara-negara anggota G20 pada isu kesehatan global dan terciptanya ‘Plan of Action’ untuk mempersiapkan pandemi yang akan datang,” tegas Menkes. Menkes Budi optimis walau saat ini tensi geopolitik meningkat karena perang Rusia dan Ukraina, tapi tetap percaya bahwa kesehatan global lebih penting. “Dan kita harus fokus pada hal ini, ujarnya lebih lanjut. (Penulis Kurniatun K/Editor Fachrudin Ali)