
Jakarta – Galeri Kebijakan Kesehatan dan Perpustakaan Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menerima kunjungan studi banding dari Guido Valadares National Hospital (HNGV) Timor Leste (26/6). Kunjungan ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan pelatihan yang diikuti oleh perwakilan HNGV.
Dalam sambutannya, Grace Lovita Tewu, Ketua Tim Kerja Humas, Data & Informasi Sekretariat BKPK, menjelaskan peran BKPK dalam merumuskan kebijakan kesehatan.
“Kami membuat konsep [kebijakan kesehatan], kemudian kami membahas dengan seluruh unit teknis di Kementerian Kesehatan bahkan stakeholder yang berkepentingan terhadap isu tesebut,” ujar Grace.
Ia menambahkan bahwa dalam menyusun rekomendasi kebijakan, BKPK memerlukan berbagai referensi dari seluruh dunia.
BKPK memiliki database e-journal yang telah ada sejak era Badan Litbangkes dan berencana untuk terus mengembangkannya. Perpustakaan BKPK sendiri memiliki koleksi mencakup 19.758 judul buku cetak, 713 judul jurnal cetak, 1.400 judul buku elektronik, 474 judul jurnal elektronik, 4.163 judul repositori, dan 252 judul rekaman audio visual.
Grace berharap kunjungan studi banding ini dapat menjadi ajang pertukaran informasi, pengetahuan, dan pengalaman antara kedua belah pihak.

Senada dengan Grace, Lolita Maria Dearaujo dari bidang Penelitian, Pelatihan, dan Pendidikan RS Nasional Timor Leste menyampaikan harapannya untuk dapat belajar banyak dari BKPK.
“Departemen pelatihan dan penelitian kami baru tiga tahun berjalan dan belum memiliki gambaran yang jelas mengenai pengembangannya,” ucap Lolita.
Ia berharap dapat memperoleh ilmu, sekecil apa pun, yang dapat memberikan dampak positif bagi departemennya di Timor Leste.
RS Nasional Timor Leste berlokasi di Dili, merupakan salah satu rumah sakit pemerintah yang saat ini belum memiliki tipe dan akreditasi. Diharapkan ke depannya, rumah sakit ini dapat segera terakreditasi dan menjadi rujukan nasional.
Selain mengunjungi perpustakaan, rombongan studi banding juga berkesempatan meninjau ruang teater, area audio visual, ruang baca anak, dan galeri kebijakan kesehatan.
Turut hadir dalam kegiatan studi banding ini Wakil Ketua Ikatan Pemandu Museum Indonesia, Yulianti Fajar Wulandari. (Penulis: Evi Suryani)