Townhall BKPK 2025: Budaya Sehat dan Curiosity Jadi Kunci Peningkatan Kinerja Sekretariat

9

Jakarta – Dengan mengusung tema “Budaya Sehat untuk Kinerja Hebat”, Sekretariat Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) menggelar Townhall di Jakarta (28/11). Acara ini bertujuan untuk memperkuat komitmen pegawai terhadap gaya hidup sehat, meningkatkan kinerja, serta mempererat komunikasi dan kolaborasi di lingkungan Sekretariat BKPK.

Dalam sambutannya, Etik Retno Wiyati, Sekretaris BKPK, menekankan pentingnya peran individu dalam kepemimpinan dan pertumbuhan pribadi. “Menjadi pemimpin itu gak ada sekolahnya,” ujar Etik. Ia melanjutkan bahwa seorang pemimpin tidak harus memimpin organisasi, tetapi yang terpenting adalah menjadi pemimpin untuk diri sendiri. Etik berharap seluruh tim Sekretariat dapat tumbuh secara maksimal dan menjadi “yang terbaik untuk versi masing-masing” dalam peran mereka sebagai pekerja, ibu, maupun ayah.

Sementara itu, Kepala BKPK, Asnawi Abdullah, memberikan arahan mengenai skill yang perlu dimiliki pegawai BKPK, yaitu membangun rasa ingin tahu (curiosity). “Rasa ingin tahu itu akan melahirkan kompetensi,” lanjut Asnawi.

Baca Juga  Kementerian Kesehatan Lakukan Penandatanganan MOU dengan ERIA

Asnawi menjelaskan bahwa keberadaan BKPK yang berfungsi ganda, yaitu sebagai birokrat sekaligus pemikir (head policy institute), menjadikannya berbeda dari unit utama lain. Ia juga menegaskan kembali peran krusial Sekretariat BKPK. “Baik buruknya BKPK ini sangat tergantung pada dapur Sekretariat. [Dapur] harus memberikan contoh dan menularkan yang positif,” ujarnya.

Sesi Townhall dilanjutkan dengan pemaparan dari dua narasumber. Sesi pertama diisi oleh Mury Kuswari, Dosen Program Studi Gizi Universitas Esa Unggul, dengan materi Healthy Habit di Tempat Kerja.

Mury menyoroti data kesehatan terkini, di mana tren kematian akibat obesitas di Indonesia terus meningkat, bahkan tidak mengalami penurunan selama 20 tahun terakhir. Berdasarkan survei Kementerian Kesehatan pada tahun 2023, sebanyak 23,4% penduduk dewasa Indonesia (>18 tahun) telah mengalami obesitas.

Baca Juga  Parameter Antropometri Lokal untuk Mengatasi Masalah Gizi

Mury menekankan bahwa penerapan gaya hidup sehat meliputi aktivitas fisik teratur, nutrisi seimbang, dan pengurangan waktu duduk (sedentary) dapat secara signifikan menurunkan risiko kardiometabolik dan meningkatkan produktivitas. Kunci utama dalam program penurunan berat badan adalah defisit kalori, disertai dengan pembangunan massa otot melalui latihan beban untuk mengoptimalkan pembakaran lemak.

Narasumber kedua, Zuly Husni Tampo, seorang Konsultan Senior, membawakan materi tentang Work Life Balance. Ia menekankan filosofi utama dalam mencapai keseimbangan hidup. Zuly Husni menekankan bahwa kebahagiaan bukanlah sesuatu yang ditentukan oleh pengaruh dari luar, tetapi dari keputusan yang kita ambil sendiri.

Ia mendorong peserta untuk meningkatkan self-awareness dan memahami bahwa mood adalah gabungan dari kondisi fisik dan mental. Dalam menghadapi tekanan, ia menyarankan agar fokus diarahkan pada hal-hal yang berada dalam kendali diri, seperti pikiran, kata-kata, perilaku, dan respons. Zuly juga mengajak pegawai untuk mengadopsi pola pikir solusi dengan mengubah pertanyaan “Mengapa ini terjadi?” menjadi “Apa solusinya?” ketika menghadapi masalah, sehingga setiap tantangan dapat dihadapi dengan perspektif belajar.

Baca Juga  Peringati HKN ke-59, Kemenkes Adakan Ziarah dan tabur Bunga ke Makam Mantan Menkes Endang

Townhall Sekretariat BKPK ditutup dengan harapan besar bahwa komitmen untuk mendorong budaya healthy lifestyle dan pengembangan diri ini akan menjadi fondasi kuat dalam mendukung kinerja organisasi menuju pencapaian program kesehatan nasional. (Penulis: Evi Suryani, Editor Timker HDI)