Webinar Belajar Anjak Seri 6: Perkuat Kapasitas Penyusunan Policy Brief yang Berdampak

195

Jakarta – Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) Kementerian Kesehatan kembali menyelenggarakan Webinar Komunitas Belajar Analis Kebijakan Kesehatan (Belajar Anjak) Seri 6 secara daring (4/9). Kegiatan ini mengusung tema Strategi Penyusunan Policy Brief yang Efektif dan Berdampak” dengan menghadirkan narasumber dari Lembaga Administrasi Negara (LAN RI).

Acara diawali dengan sambutan dari Ketua Tim Kerja Oganisasi dan Sumber Daya Manusia,  Ika Kartika, SKM. “Kegiatan ini merupakan rangkaian dari komunitas belajar analisis kebijakan kesehatan,  ini adalah sebuah forum yg kita rancang sebagai wadah belajar bersama,  berbagi pengalaman serta memperkuat kapasitas kita sebagai analis kebijakan.” ujar Ika.

Lebih lanjut Ika mengatakan, “Kegiatan ini sejalan dengan upaya kemenkes dalam membangun Kemenkes Corporate University dimana pembelajaran tidak hanya berlangsung di ruang  kelas saja melainkan juga bisa melalui forum diskusi, kolaborasi, dan knowledge sharing antar praktisi.”

Baca Juga  Mendorong Budaya Kerja Pusjak PDK yang Efektif dan Efisien

“Tema yang diangkat pada hari ini terkait dengan strategi penyusunan policy brief yang  efektif, merupakan tema yang sangat penting dalam konteks pembangunan kesehatan, Policy brief yang efektif dapat membantu para pengambil kebijakan di pusat maupun di daerah untuk memahami isu krusial, menimbang atau mencari solusi serta menentukan langkah kebijakan terbaik bagi masyarakat,” tambahnya.

Narasumber pertama, Yogi Suwarno, M.A., Ph.D., Direktur Penguatan Kapasitas Jabatan Fungsional ASN LAN RI, membawakan materi mengenai Prinsip Dasar Penyusunan Policy Brief. Ia menegaskan bahwa identitas seorang analis kebijakan dapat terlihat dari kapasitas, kemampuan, dan produktivitas dalam menghasilkan policy brief.

“Forum-forum pembelajaran seperti ini perlu terus dikampanyekan dan diselenggarakan secara terbuka, baik untuk analis kebijakan internal maupun lintas lembaga. Kebijakan yang berkualitas harus dirancang dan diimplementasikan secara efektif, efisien, adil, serta berbasis bukti,” ungkap Yogi.

Baca Juga  Akselerasi Penggunaan Alat Kesehatan Dalam Negeri

Sesi berikutnya menghadirkan Drs. Haris Faozan, M.Si, Analis Kebijakan Ahli Utama LAN RI, yang memaparkan Strategi Menyusun Policy Brief yang Memiliki Nilai dan Dampak, beliau  juga membagikan pengalaman praktik penyusunan policy brief berdasarkan kajian kebijakan.

Policy brief  kita susun dengan data yang valid punya nilai staregis punya dampak yang bisa diasup oleh pengambil keputusan maupun stakeholder. Untuk bisa melakukan hal ini perlu latihan,” ungkap Haris.

Lebih lanjut Haris menekankan policy brief yang efektif harus sederhana, fokus pada inti masalah, dan memberikan rekomendasi yang jelas. Tujuannya adalah agar pembuat kebijakan dapat dengan cepat memahami isu dan mengambil langkah yang tepat.Dengan terselenggaranya Webinar Belajar Anjak Seri 6 ini, BKPK berharap kapasitas analis kebijakan kesehatan semakin meningkat, sehingga produk-produk kebijakan yang lahir dari Kementerian Kesehatan dapat lebih responsif, efektif, dan berpihak pada masyarakat. (Penulis:  Irwan Fazar, Editor Timker OSDM)