Medan – Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi membuka secara resmi Workshop Training Center (TC) Survei Kesehatan Indonesia Tahun 2023 Provinsi Sumatera Utara pada Sabtu (5/8). TC dilaksanakan secara luring selama enam hari dari tanggal 4-9 Agustus.
Dalam sambutannya, Edy Rahmayadi menyampaikan bekerja jangan mengabaikan fakta, sehingga data yang akurat sangat menentukan hasil. “Kesalahan dalam memberikan data maka akan berakibat fatal pada hasil keputusan,” ungkap Gubernur Edy.
“Selalu ada tempat untuk orang jujur, karena jujur itu akan menjawab semua persoalan, teruslah berjuang menjadi orang jujur” pesan Edy kepada enumerator SKI 2023.
Dalam acara itu, Gubernur Sumut berpesan karena tugas enumerator adalah amanah sehingga jangan coba-coba menipu data, karena data yang didapatkan akan sangat menentukan keputusan pembangunan kesehatan.
Gubernur Edy juga menekankan bahwa pelaksanaan survei di wilayah tertentu harus ada cipta kondisi. Tim enumerator perlu mengetahui karakteristik wilayah sehingga data yang disajikan akan sesuai dengan fakta.
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) Nana Mulyana mengungkapkan terima kasih dan apresiasi kepada Gubernur Sumatera Utara terhadap dukungan Survei Kesehatan Indonesia (SKI). “Kami paham betul banyak program kesehatan yang sukses di Sumatera Utara salah satunya adalah bakti program kesehatan bermartabat, ” ungkap Nana.
Sekretaris BKPK mengungkapkan agar enumerator dapat bekerja dengan sebaik-baiknya, karena data SKI akan menjadi dasar membuat kebijakan nasional untuk RPJMN 2024-2029 dan akan menjadi asupan RPJM tingkat Provinsi dan Kabupaten Kota.
Acara ini dihadiri Kepala Dinas Kesehatan Provinsi, Direktur Rumah Sakit, Direktur Politeknik Kesehatan, Pejabat Struktural Dinas Kesehatan, Enumerator, Penanggung Jawab Teknis Provinsi Kabupaten Kota di wilayah Provinsi Sumatera Utara.
Sebagai tanda dibuka secara resmi, pemukulan gong dilakukan oleh Gubernur didampingi Sekretaris BKPK, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi beserta jajarannya. Selanjutnya acara dilanjutkan dengan penyematan tanda pengenal enumerator secara simbolis. (Penulis Yuliana/Editor Timker KLI Setban)