Kesiapsiagaan Vaksin 100 Hari Pertama Sangat Penting

493

Pertemuan Health Working Group (HWG) ke-3 dalam kerangka G20 memasuki hari kedua. Dirjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes sekaligus Pelaksana Tugas Kepala Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) Lucia Rizka Andalucia selaku Ketua Pertemuan Health Working Group Ke-3 menyatakan kesiapsiagaan vaksin 100 Hari pertama saat menghadapi pandemi itu sangat penting. Hal itu disampaikan Rizka dalam konferensi pers Summary HWG Ke-3 di Bali, Selasa (23/8).

“Salah satu upaya yang perlu dukungan global organisasi internasional di antaranya terkait misi 100 hari kesiapsiagaan vaksin yang mencakup koordinasi pendanaan dan transfer teknologi antar negara dinilai penting,” ungkap Rizka.

Menurut Rizka 100 hari pertama kesiapsiagaan vaksin sangat penting, namun pihaknya membutuhkan misi berkelanjutan di luar 100 hari pertama tersebut.

Baca Juga  Financial Intermediary Fund (FIF) dan Pengembangan Pengaturan Koordinasi Keuangan dan Kesehatan

Pasalnya, bukan hanya kesiapsiagaan vaksin yang harus dilakukan melainkan kesiapsiagaan yang mencakup alat diagnostik, tindakan terapeutik, dan menghubungkannya dengan One Health.

Rizka mengatakan kesiapan Argentina, Brasil, India, Afrika Selatan, Arab Saudi, dan Turki bersama-sama dengan Indonesia. Indonesia mengajak negara-negara G20 lainnya dan organisasi internasional untuk bergabung dan berpartisipasi aktif dalam kemitraan  ini.

Untuk transfer teknologi, diperlukan kemitraan yang harus melibatkan sektor swasta. Negara berpenghasilan menengah ke bawah harus secara proaktif berkontribusi pada misi ini.

Upaya lain yang perlu dukungan organisasi internasional adalah perluasan manufaktur dan penelitian vaksin, terapeutik, dan diagnostik (VTD) secara global.

Organisasi internasional telah menetapkan platform dan jaringan yang memungkinkan akses vaksin, terapeutik, dan diagnostik (VTD) lebih cepat untuk pandemi.

Baca Juga  Wajah Organisasi Berubah, BKPK Lakukan Penyesuaian Klinik Pratama Badan Litbangkes

“Platform dan jaringan yang sudah ada saat ini dapat berfungsi sebagai landasan untuk membangun sebuah platform global yang terhubung,” jelas Rizka.

Dibutuhkan peningkatan investasi, peningkatan koordinasi antara bidang keuangan dan bidang kesehatan untuk mendukung VTD tersebut.

(Penulis Fachrudin Ali)