Menutup hari ketiga Rapat Kerja (Raker), Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) usulkan sebanyak 94 rekomendasi kebijakan dalam mendukung transformasi kesehatan. Hal tersebut disampaikan oleh tiap Pusat Kebijakan (Pusjak) saat menyampaikan usulan rencana aksi yang akan dilaksanakan sepanjang 2022. Usulan tersebut tentunya sudah mendapatkan masukan dari pakar pada diksusi hari kedua Raker, 12 April 2022.
Menurut Project Menager Officer (PMO) BKPK, Nirmala Ahmad Ma’ruf masih perlu adanya sinkronisasi dari usulan rekomendasi kebijakan (RK) terutama yang dilakukan secara lintas Pusjak. Ma’ruf mengingatkan Indikator Kinerja Kegiatan BKPK adalah kajian yang dimanfaatkan oleh stakeholder, sehingga ada proses selanjutnya agar rekomendasi kebijakan tersebut bisa dimanfaatkan.
Sementara itu, Chief Expert BKPK, Anung Sugihantono mengatakan dalam menyampaikan RK memiliki tantangan agar dapat meyakinkan pimpinan. Dengan begitu, menurut Anung output RK harus lebih kongkret dan perlu dikerjakan bersama. “Tiap rencana aksi yang telah disusun agar dibuat rencana operasional kegiatan (ROK). Rencana aksi ini adalah instrumen dari yang sudah didiskusikan dan menjadi pegangan,” kata Anung dalam memberikan arahan saat penutupan Raker BKPK, Rabu 13 April 2022 di Bekasi.
Lebih lanjut, Anung menginginkan target waktu dipercepat sehingga Agustus 2022 sudah selesai. “Karena kita ada implementasi dan evaluasi pengawalan proses yang selesai sampai Desember,” tegas Anung. Ia pun mengarahkan agar PMO BKPK dapat memantau timeline dari tiap ROK Pusjak dan menyiapkan instrument untuk dimonitoring dan evaluasi. Ia juga meminta kepada tiap Kepala Pusjak dapat mengawal substansi dan melaksanakan proses manajerial. Usulan rencana aksi tiap Pusjak meliputi, Pusjak Sistem Ketahanan Kesehatan dan Sumber Daya Kesehatan yaitu 29 Rekomendasi Kebijakan (RK) Pokja Transformasi Kesehatan dan 5 RK internal atau program. Pusjak Pembiayaan dan Desentralisasi Kesehatan yaitu 10 RK Pokja Transformasi Kesehatan dan 4 RK internal atau program. Pusjak Kesehatan Global dan Teknologi Kesehatan yaitu 8 RK Pokja Transformasi Kesehatan dan 4 RK internal atau program. Serta Pusjak Upaya Kesehatan yaitu 29 RK Pokja Transformasi Kesehatan dan 5 RK internal atau program. (Penulis: Faza Nur Wulandari).