Nganjuk – Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024 memasuki tahap pengumpulan data, di beberapa wilayah Indonesia termasuk di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Kegiatan ini sebagai upaya untuk melihat gambaran status gizi Balita yang meliputi stunting, wasting, underweight, overweight. Pengumpulan data di Kabupaten Nganjuk menurut Penaggung Jawab Teknis (PJT) Kabupaten Leily dimulai sejak Oktober hingga akhir November yang menjangkau 20 kecamatan dengan lebih dari 700 Ruta Balita.
Pejabat (Pj) Bupati Kabupaten Nganjuk Sri Handoko Taruna pada testimoninya sangat mengapresiasi kerjasama berbagai pihak dalam mensukseskan SSGI 2024 dan berterima kasih kepada Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan yang memonitor langsung kegiatan di lapangan, “Kita bersyukur dari 77 blok sensus, 90% blok sensus telah dituntaskan pengumpulan datanya tepat waktu, tepat sasaran, tanpa kendala yang berarti. Saya berharap semoga pelaksanaan SSGI tahun 2024 ini mencapai hasil sesuai target, khususnya di Kabupaten Nganjuk prevalensi stunting bisa turun” ucap Handoko.
Dinas Kesehatan Kabupaten Nganjuk menyambut baik kegiatan ini dan telah menyiapkan segala sesuatu sebelumnya, diantaranya koordinasi dengan Tim Percepatan Penurunan Stunting di Tingkat Kecamatan dan Desa. Maria Emanuela Isdinar selaku Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Nganjuk mengungkapkan “Updating data dan Koordinasi telah kami lakukan baik melaui tatap muka maupun zoom meeting, harapanya agar pelaksanaan SSGI ini berjalan dengan lancar”.
Pelaksanaan Pengumpulan Data di 2 wilayah yaitu Desa Jati Kalen dan Klodan mendapat dukungan penuh dari pihak Puskesmas, kader serta aparat desa setempat, tak terkecuali Responden, hal ini sangat memudahkan untuk mendapatkan data. Tim Enumerator di wilayah ini mengatakan bahwa tidak hanya di 2 desa di atas, namun hampir di seluruh blok sensus, mereka terbantu oleh koordinasi yang baik antar lini, karena selalu didampingi oleh Bidan Puskesmas, ahli gizi serta kader saat di lapangan tanpa adanya intervensi baik saat wawancara maupun disaat pengukuran antropmetri.
Gumi Munawaroh salah satu Responden di Desa Klodan merasa senang menjadi salah satu warga yang dikunjungi Tim SSGI, karena selain diukur tinggi badan serta di timbang berat balitanya, Gumi juga mendapatkan tambahan pengetahuan perihal stunting. (Penulis Nowo Setiyo R./Edit Timker HDI)