Mataram— Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Sitti Rohmi Djalilah menyerahkan secara simbolis 236 orang enumerator Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023 Provinsi Nusa Tenggara Barat kepada Penanggung Jawab Operasional (PJO) 10 Kabupaten/Kota di Provinsi NTB pada acara Workshop Enumerator SKI Provinsi NTB di Kota Mataram (8/8).
Sitti Rohmi mengatakan SKI sangat penting untuk melihat hasil kerja di bidang kesehatan. Dengan data yang valid permasalahan kesehatan di Provinsi NTB akan mudah untuk diintervensi.
“Kita inginkan data yang valid sesuai keadaan sebenarnya agar intervensinya tepat sasaran,” pesan Sitti Rohmi.
Terkait pengukuran gizi balita, Sitti menegaskan pemerintah provinsi akan melakukan pendampingan dengan mengerahkan petugas gizi dari dinas kesehatan kabupaten/kota untuk melakukan cek dan ricek dengan tujuan memastikan validitas data di lapangan.
“Pemerintah provinsi harus crosscheck. Artinya, kita harus sama-sama yakinkan pada saat turun ada petugas gizi juga sehingga nanti pada saatnya, data yang kita dapat adalah data valid,” ujar Sitti.
Dalam kesempatan itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB Lalu Hamzi Fikri optimis pendampingan akan sesuai dengan harapan mengingat alat yang digunakan dalam pengukuran antropometri sudah terstandar dan terkalibrasi dengan baik.
“Alatnya bukan microtoise yang ditempel di dinding tapi yang berdiri dan yang mengukur harus dua orang dan alat ukur berat badan juga tidak menggunakan timbangan dacin tapi timbangan elektrik yang telah terkalibrasi dan terstandar,” jelas Lalu Hamzi dalam laporannya.
Total enumerator Provinsi NTB sebanyak 236 orang terbagi dalam 59 tim yang akan melakukan pengumpulan data di 696 Blok Sensus yang terdiri dari 60 Blok Biomedis dan 636 Kesmas. Pelaksanaan pengumpulan data akan berlangsung selama 44 sampai 50 hari. (Penulis Ahdiyat F/Editor Timker KLI)