Surabaya– Pemerintah Kota Surabaya terus berkomitmen dalam cakupan vaksinasi dan imunisasi. Hal tersebut tergambarkan saat kunjungan lapangan yang dilakukan oleh Global Alliance for Vaccines and Immunization (GAVI) yang didampingi Plt. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit. Kunjungan lapangan dilakukan pada Senin (2/11) di 3 lokasi di Kota Surabaya, Jawa Timur.
Anggota GAVI dihadiri oleh General Counsel Andrea Antonelli, Director Strategy, Funding & Performance Johannes Ahrendts, Advisor to the Chief Programme Officer, Vaccine Programmes & Markets Mgmt team Jackie von Gottberg; Chief Financial Officer Francois Note, dan Manager In-Country Communications Ciru Kariũki. Selain dari anggota GAVI juga dihadiri para observer lainnya. Yaitu, Hoséa Rakotoarimanana Nomenjanahary Levi dari Civil Society Organisations, Zaeem Ul Haq Special Adviser untuk EMRO Constituency, Chair of the CSO Steering Committee Ahmed Nizam dari Civil Society Organisations, Sylvain Yuma delegasi dari Governance Committee, Governments – Implementing (DRC), donor dari Norway Siren Borgen, dan donor dari Denmark Simon Feldbæk Peitersen.
Kunjungan pertama dilakukan di Posyandu Melati Putih RW 09, Tanah Kalikedinding. Ketua RW setempat, Yoyok Suhendro, mengungkapkan rasa bangga dan hormat atas kunjungan dari GAVI dan jajaran Kementerian Kesehatan. Yoyok turut mengapresiasi bimbingan dari Puskesmas dan kolaborasi lintas sektor. “Imunisasi di wilayah kami menjadikan warga menjadi lebih sehat,” ujarnya.
Selanjutnya, alur dan proses pelayanan imunisasi di posyandu dilakukan penjelasan oleh Tenaga Psikolog Puskesmas Tanah Kalikedinding Lita Arfandiyah Kusuma Dewi. Ia juga menjelaskan bahwa untuk pencatatan dan pelaporan imunisasi telah terdigitalisasi melalui Aplikasi Sehat IndonesiaKu (ASIK). Setelah itu dilanjutkan dengan peragaan cara menginput data imunisasi menggunakan ASIK.
Selain itu juga dilakukan penginputan menggunakan aplikasi Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) Immunization yang secara lokal digunakan khusus untuk Kota Surabaya. Kedua aplikasi tersebut telah terintegrasi dengan platform SATUSEHAT. Aplikasi ini memudahkan pencatatan data imunisasi secara real-time dan memastikan akurasi data. Bila imunisasi telah lengkap, anak akan diberikan sertifikat Imunisasi Dasar Lengkap (IDL).
Kunjungan berikutnya ke Pondok Pesantren Assalafi Al Fithrah. Di sini, pengurus pondok dan para santri melakukan diskusi dan berbagi pengalaman saat mengikuti program vaksinasi bekerja sama dengan Puskesmas Tanah Kalikedinding. Pondok pesantren yang dihuni oleh 7.500 santri, menjadi salah satu mitra strategis dalam meningkatkan cakupan vaksinasi utamanya pada saat COVID-19.
Kunjungan terakhir dilakukan di Puskesmas Tanah Kalikedinding, dengan berkeliling meninjau fasilitas Puskesmas, termasuk penyimpanan vaksin. Pihak Puskesmas mengucapkan terima kasih atas dukungan GAVI dan Kementerian Kesehatan dalam penyediaan alat-alat pemantauan suhu jarak jauh. Alat tersebut sudah terintegrasi dengan Sistem Monitoring Invetaris Logistik Kesehatan secara Elektronik (SMILE) yang sangat membantu dalam menjaga kualitas vaksin.
Setelah peninjauan, acara dilanjutkan dengan paparan dari Puskesmas Tanah Kalikedinding yang disampaikan oleh Dokter Arlia Ayu Damayanti. Ia menyebutkan capaian IDL hingga Oktober 2024 mencapai 87,08%, melampaui target nasional sebesar 83,33%. Program imunisasi lainnya, seperti vaksin PCV dan Rotavirus, juga menunjukkan tren positif berkat pendekatan berbasis komunitas seperti program “My Village My Home.”
Kegiatan kunjungan ditutup dengan penjelasan Geby dari Technology Transformation Officer (TTO) Kementerian Kesehatan, mengenai aplikasi ASIK. Geby menjelaskan bagaimana aplikasi ini memainkan peran penting dalam mendukung pencatatan imunisasi yang lebih efektif dan efisien, mulai dari pengelolaan data berbasis NIK hingga integrasi dengan sistem nasional. (Penulis Faza Nur Wulandari/Edit Timker HDI)