BKPK  Gelar Workshop Enumerator dalam rangka Uji Coba SSGI Tahun 2022

3611

Bogor — Setelah melewati beberapa rangkaian kegiatan dari mulai tahap persiapan hingga pelaksanaan, Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes RI) mengadakan Workshop Enumerator dalam rangka Uji Coba Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2022 di Bogor (11-15 Juli 2022).

Pertemuan dibuka Sekretaris BKPK Nana Mulyana dan dihadiri oleh perwakilan Dinas Kesehatan Kota Bogor dan Kabupaten Serang, Direktur Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Jakarta II, Kepala Jurusan Gizi Poltekkes Jakarta II,  Koordinator Manajemen Koordinator Wilayah (Korwil) 3 dan 4, Tim Teknis, Tim Manajemen Data, Pendamping Teknis Kota Bogor dan Kabupaten Serang, Koordinator Operasional Kota Bogor dan Kabupaten Serang, serta para enumerator Kota Bogor dan Kabupaten Serang.

“Tujuan pertemuan adalah untuk menyamakan persepsi instrumen yang digunakan pada SSGI Tahun 2022. Selain itu, kegiatan ini juga untuk melihat feasibilitas dari manajemen organisasi yang baru untuk dapat diaplikasikan di lapangan” ujar Tetra Fajarwati selaku tim teknis SSGI 2022. Pertemuan akan dilanjutkan dengan uji coba pengumpulan data di Kota Bogor dan Kabupaten Serang tambahnya.

Baca Juga  Pengajuan Usulan Topik Penilaian Teknologi Kesehatan (PTK)

Sekretaris BKPK, Nana Mulyana dalam sambutan dan arahannya menyampaikan bahwa tahun 2022 merupakan tahun proses transformasi Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Badan Litbangkes) menjadi BKPK. Tugas utama BKPK adalah mengawal semua kebijakan pembangunan kesehatan di level Nasional, Provinsi bahkan Kab/Kota. BKPK melakukan kajian-kajian yang mendukung kebijakan.

Pusat Kebijakan Upaya Kesehatan mendapat mandat dari Menteri Kesehatan untuk melakukan SSGI. “Tahun ini SSGI dilaksanakan bersama-sama secara aktif dengan Poltekkes, tim teknisnya adalah Poltekkes Prodi Gizi yang ada di setiap provinsi,” demikian disampaikan Nana Mulyana.

Uji coba dilaksanakan di tiga lokasi yaitu Kota Bogor, Kab Bandung dan Kab. Serang, “Ini bukan uji coba instrumen tetapi uji coba operasional” tegas Nana. Nana berharap Dinas Kesehatan Kota Bogor dan Kab Serang berkenan memfasilitasi uji coba. Apabila ada hal-hal yang mungkin akan menjadi kendala saat pengumpulan data bisa di antisipasi. Pengumpulan data akan dilaksanakan pada bulan Agustus serentak di 514 Kab/Kota pada 34 Provinsi di Indonesia .

Baca Juga  BKPK Jadi Policy Agency Pembangunan Kesehatan

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Siti Robiah Mubarokah mewakili Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, dalam sambutannya menyampaikan bahwa situasi Covid-19 saat ini di Kota Bogor cukup melandai, terkendali, dalam empat minggu terakhir. Walaupun terkendali, namun mulai terjadi peningkatan kasus sehingga perlu diwaspadai. Dengan adanya kegiatan di lapangan, kiranya tetap menjaga protokol kesehatan untuk keselamatan bersama.

“Terima kasih kepada BKPK yang telah menyelenggarakan kegiatan SSGI. Ini adalah yang dinanti-nanti oleh seluruh Kab/Kota, karena selalu menantikan berapa angka status gizi khususnya untuk stunting, karena stunting sekarang menjadi tren di Nasional dan masih menjadi  masalah kesehatan di Indonesia termasuk di Jawa Barat, Kota Bogor dan Kab Serang,” ujarnya.

Baca Juga  Kemenkes dan Tsinghua University Bahas Mekanisme Implementasi Vaksin dan Genomika

Siti Robiah menambahkan stunting saat ini menjadi program prioritas Nasional. Semua Kab/Kota melaksanakan berbagai aksi konvergensi penurunan stunting. Aksi ketujuh konvergensi adalah pengukuran dan publikasi. “Untuk publikasi kita perlu data-data. Data yang bisa kita sampaikan bagaimana situasi status gizi saat ini dimasyarakat ? Berapa angka stunting setiap tahunnya? Mudah-mudahan di tahun 2022 ini bisa menurunkan angka stunting di Jawa Barat dan datanya dapat diperoleh dari hasil SSGI”  pungkas Siti.

(Penulis  Eni Yuwarni/Editor Tetra Fajarwati)