Kemenkes Memanggil Talenta di Universitas Brawijaya

212

Malang – Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) Universitas Brawijaya (UB) Dian Handayani bangga dan berterima kasih atas kehadiran Kemenkes yang berkesempatan melaksanakan kegiatan di UB. Hal tersebut ia sampaikan saat memberikan sambutan dalam Kemenkes Goes to Campus (KGTC) di UB, Malang pada Selasa (16/7).

Saat ini kemenkes membutuhkan lebih dari 8000 talenta cerdas, muda, dan kreatif untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045. Kegiatan KGTC ini merupakan program untuk menjaring talenta hebat dari tiap universitas untuk bergabung di Kemenkes. KGTC dilaksanakan di 18 universitas di Indonesia dan UB merupakan universitas kesepuluh yang dikunjungi Kemenkes. Sebelumnya KGTC telah dilakukan di Universitas Indonesia, Universitas Bina Nusantara, Universitas Andalas, Universitas Trisakti, Universitas Pelita Harapan, Universitas Sumatera Utara, Institut Teknologi Bandung, Universitas Syiah Kuala dan Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta.

Lebih lanjut Dian mengatakan bahwa kegiatan ini menjadi hal yang sangat dinantikan oleh UB, terutama Fikes. Fikes merupakan fakultas yang menghasilkan tenaga kesehatan di UB. “Ada enam tenaga kesehatan, antara lain pendidikan dokter, bidan, farmasi, ilmu keperawatan, ilmu gizi dan fisip karena disini ada jurusan psikologi” jelasnya.

Baca Juga  Ujicoba Survei Kesehatan Indonesia 2023

Dian menambahkan bahwa kegiatan ini akan membuka wawasan lulusan khususnya yang sedang mencari pekerjaan, dan Kemenkes juga dapat menemukan talenta yang berpotensi menjadi tenaga kesehatan yang berkualitas. “Lulusan dari UB mencetak tenaga kesehatan yang tidak hanya diserap di dalam negeri saja, namun juga diluar negeri seperti Jepang, Jerman, dan Arab Saudi” pungkasnya.

Kepala Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) Syarifah Liza Munira dalam kesempatan yang sama menyampaikan bahwa bekerja di Kemenkes bukan hanya untuk yang berlatar belakang pendidikan kesehatan, namun berbagai disiplin ilmu. “Seperti saya, lulusan ekonomi UI tapi mempunyai minat yang besar terhadap kesehatan” lanjutnya. Tidak hanya kepada pejabat saja, Kemenkes juga memberikan kesempatan kepada para pegawai untuk berkiprah di forum nasional, regional, maupun global. Saat ini ada 630 lulusan UB yang bekerja di Kemenkes, baik di pusat, UPT, dan berbagai lini Kemenkes. “Misi saya saat ini adalah lebih banyak lagi talenta hebat dari UB untuk masuk dan turut serta untuk menyukseskan agenda transformasi kesehatan” ujarnya.

Baca Juga  Percepat Program Vaksinasi, BRIN Gatot Subroto Vaksin Booster 700 Pegawainya

Selanjutnya Liza menyampaikan bahwa di Kemenkes ada ratusan bahkan ribuan beasiswa untuk belajar di dalam negeri maupun luar negeri, ada juga program fellowship, short course dan secondment di lembaga internasional lainnya. “Selain itu kalian bisa menjadi bagian dari pencetus program-program inovatif. Ide-ide ini sangat dinantikan oleh Kemenkes” ucapnya.

KGTC di UB ini Liza didampingi juga oleh Kepala Biro Pengadaan Barang dan Jasa Zulvia Dwi Kurniani, Direktur Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular Imran Pambudi, Kepala Pusat Kebijakan Upaya Kesehatan Dwi Puspasari, PMO Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan Leni Kuswandari, dan talent dari pegawai BKPK Bondan Wicaksono.

Terakhir para pendamping juga turut memberikan pesan kepada para calon lulusan UB. Bondan Wicaksono mengatakan bahwa kesehatan itu multidimensi, multisektor dan multidisiplin jadi banyak tempat untuk setiap ilmu. Jadi jangan ragu dan khawatir untuk bergabung dengan Kemenkes.

Baca Juga  Kemenkes RI dan Perwakilan Zimbabwe Bahas MoU Bidang Kesehatan

Senada dengan Bondan, Imran juga berpesan bahwa kesempatan dari semua bidang untuk masuk di Kemenkes itu sangat terbuka lebar.

Terakhir Liza berpesan, “Semua bisa memberikan peran yang besar untuk masyarakat luas. Kemenkes terus mendorong talenta yang hebat untuk masuk ke Kemenkes. Jangan ragu, apapun background ilmunya ada peran yang bisa diberikan kepada Kemenkes” tutupnya. (Penulis Nisa/Edit Timker HDI)