KTT Eliminasi Malaria Asia Pasifik ke-9 diselenggarakan pada 16-17 Juni 2025 di Bali

37

Nusa Dua – Malaria adalah salah satu penyakit menular yang membutuhkan perhatian bersama. Prevalensi malaria di tingkat nasional dan global masih cukup tinggi. Berdasarkan data World Malaria Record tahun 2023, diperkirakan terdapat 249 juta kasus malaria di seluruh dunia. Indonesia menempati urutan kedua dengan kasus malaria terbanyak di Asia setelah India, dengan 1,1 juta kasus pada tahun 2023. Pada tingkat regional Asia Pasifik, Indonesia termasuk dalam negara-negara Asia pasifik yang berkomitmen dalam eliminasi malaria. Untuk peningkatan program dalam eliminasi malaria di kawasan Asia Pasifik, telah dilaksanakan The 9th Asia Pacific Leaders’ Summit on Malaria Elimination.

The 9th Asia Pacific Leaders’ Summit on Malaria Elimination diselenggarakan pada tanggal 16 hingga 17 Juni 2025 di Bali. Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Pemimpin Asia Pasifik untuk eliminasi malaria ini diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan melalui Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) dan Direktorat Jenderal Penanggulangan Penyakit (Ditjen P2), bermitra dengan APLMA (Asia Pacific Leaders Malaria Alliance), APMEN (Asia Pacific Malaria Elimination Network), Global Fund, WHO, dan sektor swasta. KTT ke-9 ini mengambil tema “Bersama Dalam Aksi Menuju Bebas Malaria (Unity Action Towards Zero Malaria)”. 

Baca Juga  Mengenang Almarhumah Menkes Endang Untuk Bersikap Jujur

KTT Pemimpin Asia Pasifik untuk eliminasi malaria berfungsi sebagai platform penting untuk dialog dan pertukaran informasi di antara para pemangku kepentingan nasional, regional, dan global yang berkomitmen untuk mengeliminasi malaria. Selain itu juga untuk melihat kemajuan dan mengatasi tantangan dalam mencapai tujuan eliminasi malaria tahun 2030. KTT ke-9 ini dibuka oleh Menteri Kesehatan Indonesia, Budi G Sadikin, dihadiri oleh Presiden RI yang ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Special Advisor APLMA, Menteri Kesehatan dari negara Papua Nugini, Timor-Leste, Vanuatu, Solomon Islands, dan Pakistan. Selain itu juga dihadiri oleh Dr. Sarthak Das (Chief Executive Officer ofAPLMA), Peter Sand (Executive Director Global Fund), Dr. Saia Ma’u Piukala (WHO Regional Director for the Western Pacific), Dr. Chris Ellas (President of the Global Development Gates Foundation), Dr. Mrunal Shetye (UNICEF Indonesia Representative), Dr. Eduardo P. Banzon (ADB), Tony Wenas (Presiden Direktur PT Freeport Indonesia), serta para pakar kesehatan dan lingkungan dari dalam dan luar negeri dan luar negeri di seluruh Asia Pasifik. 

Baca Juga  Lima Pejabat Fungsional BKPK Dilantik

Pertemuan ini menyoroti pencapaian negara, pendekatan inovatif, dan kemajuan dalam pemberantasan malaria. KTT dilaksanakan 2 hari dengan agenda hari pertama adalah diskusi teknis mendalam, yang menampilkan wawasan dari para pakar utama nasional dan internasional. Sedangkan hari kedua difokuskan pada dialog kepemimpinan tingkat tinggi. 

KTT ke-9 ini menghasilkan adanya inisiatif EDEN (Eliminating Malaria and other Vector Borne Diseases through Enhanced Regional Partnerships) dengan tujuan untuk mengeksplorasi peluang pembiayaan multisumber yang komprehensif dan berkelanjutan.

Pada KTT yang prestisius ini, Indonesia juga meluncurkan “Indonesia Call to End Malaria Initiative (ICMI)”. Inisiatif ini merupakan upaya dan komitmen nasional dalam mencegah dan menanggulangi malaria serta memperkuat kolaborasi dengan negara tetangga yang berbatasan langsung dengan Indonesia. Hal tersebut juga menegaskan komitmen Indonesia terhadap keamanan kesehatan regional dan kepemimpinan dalam memerangi malaria di Asia Pasifik. 

Baca Juga  Pandemic Fund untuk Proteksi Umat Manusia dari Pandemi di Masa Datang

Selain itu KTT juga menghasilkan kesepakatan bersama komitmen para Gubernur di Papua dalam pelaksanaan eliminasi malaria di masing-masing wilayahnya.

Pertemuan bilateral antara Indonesia dengan negara-negara lain dan organisasi internasional juga dilakukan oleh Menteri Kesehatan, Budi G Sadikin. Pertemuan bilateral tersebut diantaranya adalah dengan Papua Nugini, Vanuatu, Pakistan, Rwanda, Fiji, President of the Global Development Gates Foundation, dan Executive Director Global Fund

Dengan adanya kesepakatan bersama baik secara nasional maupun secara kawasan Regional Asia Pasifik dalam eliminasi malaria, diharapkan zero (nol) malaria dapat tercapai pada tahun 2030. (Penulis: Ida, Editor: Timker HDI)