Jakarta– Duta Besar RI untuk Zimbabwe, Dewa Made Juniarta Sastrawan beserta Kepala Pusat Kebijakan Kesehatan Global dan Teknologi Kesehatan Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI (Pusjak KGTK BKPK Kemenkes), Bonanza P Taihitu menyambut Delegasi Zimbabwe yang berkunjung ke Pusjak KGTK BKPK Kemenkes RI.
Kunjungan Delegasi Zimbabwe dilakukan pada 10 Maret 2023 dalam rangka penjajakan Memorandum of Understanding (MoU) antara Pemerintah Ri dan Pemerintah Zimbabwe. Dalam kesempatan tersebut disampaikan penjelasan umum mengenai pengelolaan sistem Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Indonesia dan dilanjutkan kunjungan ke Puskesmas.
Kepala Pusjak KGTK BKPK Kemenkes RI saat memberikan sambutan berharap hal ini dapat meningkatkan kerja sama penelitian dan pengembangan farmasi dan alat kesehatan yang telah menjadi salah satu bidang prioritas kerja sama ilmiah, teknologi dan inovatif antara Indonesia dan Zimbabwe. Kerja sama ini akan membantu untuk mempromosikan peningkatan kapasitas, kemampuan pengembangan serta untuk memperkuat ketahanan kerja sama kedua negara.
“Pertemuan kita hari ini sangat baik karena dapat membangun jejaring sekaligus mendengarkan hal-hal penting yang ingin disampaikan oleh delegasi dari Zimbabwe, terutama terkait pengembangan kefarmasian dan Alat Kesehatan,” ujar Bona.
Dr Maxwell Mareza Hove Direktur Kuratif Kemenkes Zimbabwe mengatakan, saat ini Zimbabwe melakukan penjajakan kerjasama Kesehatan terkait JKN dan Vaksin. “Kami ingin melakukan penjajakan dan koordinasi dengan Pemerintah Indonesia untuk kerjasama di masa mendatang,” ujar Maxwell.
Melalui pertemuan ini, Kemenkes memfasilitasi Institusi terkait untuk bertemu dan berkoordinasi langsung dengan Delegasi Zimbabwe. Kementerian Kesehatan RI menginisiasi penyelenggaraan pertemuan diantaranya kunjungan lapangan ke Puskesmas Johor Baru dalam implemetasi JKN. (Penulis Sigit Purwonugroho/Editor Fachrudin Ali)