Jakarta– Kementerian Kesehatan RI melalui Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) bekerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) serta WHO Perwakilan Indonesia mengadakan pertemuan Penyusunan Laporan Final Global Adult Tobacco Survey (GATS) 2021 dari tanggal 19 hingga 22 Juli 2022 di Jakarta.
Pertemuan dihadiri WHO Perwakilan Indonesia, Tim Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional, Tim Analis Kebijakan BKPK, pejabat struktural di lingkungan BKPK dan Tim Administrasi Umum di lingkungan Pusat Kebijakan Pembangunan Kesehatan BKPK
Perwakilan Tim Penelitian GATS 2021 Dwi Hapsari Tjandrarini dalam sambutannya mengatakan bahwa draft laporan dari hasil pertemuan ini sudah dapat memberi gambaran hasil penelitian GATS sehingga informasinya dapat digunakan pada bulan Agustus 2022 sebagai masukan pidato presiden dalam rangka 17 Agustus 2022.
Dalam kesempatan ini, dibahas penyusunan kebijakan yang menjadi ranah kerja BKPK. “Teman-teman tim peneliti sudah menginisiasi, sudah mulai membuka pokok-pokok yang harus dikerjakan sebagai perbandingan dengan laporan yang sudah dikerjakan oleh negara lain,” ucapnya lebih lanjut.
Global Adult Tobacco Survey (GATS) adalah standar global untuk secara teratur memantau penggunaan tembakau (hisap dan kunyah) oleh orang dewasa berusia 15 tahun atau lebih.. Melacak ciri-ciri utama pengendalian tembakau.
Di Indonesia, GATS dijalankan pada tahun 2011 dan diulang pada tahun 2021. GATS 2021 dilaksanakan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan RI.
Pertemuan saat ini merupakan rangkaian dari pertemuan Workshop-FGD Analisis Kebijakan dan Perumusan Hasil GATS 2021 di Indonesia yang telah diselenggarakan di Jakarta pada 24 sampai dengan 25 Mei 2022 yang dilanjutkan dengan peluncuran Hasil GATS 2021 bersamaan dengan Peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia pada 31 Mei 2022 di Jakarta.
Ketua Tim Penyusunan Laporan Penelitian GATS 2021 Rofingatul Mubasyiroh memaparkan gambaran tentang topik-topik yang ada di GATS 2021 dan standar penulisan dari CDC yang digunakan sebagai dasar penulisan laporan.
Dina Kania dari WHO Perwakilan Indonesia menyebutkan agar mengikuti template terbaru dari CDC sehingga dapat diperbandingkan dengan negara-negara lain. “Penyusunan laporan ini tidak perlu lagi dilakukan dari awal karena sudah berproses dari tahun lalu. Begitu pula terkait kebijakannya karena beberapa bulan lalu telah dilakukan workshop analisis kebijakan. Hasil dari workshop tersebut bisa diadopsi dan kita pakai menjadi bagian dari buku laporan untuk bagian rekomendasi kebijakan, “tutur Dina.
Kolaborasi penyusunan laporan dengan membagi tugas yakni Tim Peneliti GATS 2021 dari BRIN melakukan penyusunan laporan seluruh topik yang dihasilkan dari data GATS tahun 2021. Tim BKPK melakukan penyusunan laporan beberapa topik perbandingan dari data GATS 2011 dengan 2021. masing-masing tim mengerjakan kemudian tahap selanjutnya dilakukan penggabungan dengan menambahkan komentar untuk keseluruhan laporan.
Direncanakan pada tanggal 26 Mei 2022 draft laporan hasil GATS 2021 tersebut akan disampaikan ke Anung Sugihantono selaku Ketua Tenaga Ahli BKPK sebelum disampaikan ke Presiden RI. (Penulis Andi Rahmawati/Editor Fachrudin Ali)