Pada 3-6 Juni 2022, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah melakukan serah terima alat kesehatan telemedicine di 3 Puskesmas di Provinsi Maluku. Kegiatan ini adalah bagian dari roadmap pilot project telemedicine 2021-2023 yang merupakan kerja sama antara Kemenkes dan PT Indofarma, Tbk. Selain serah terima alat telemedicine, PT Indofarma juga melakukan instalasi langsung di Puskesmas yang menjadi lokus pilot project.
Tiga Puskesmas di Provinsi Maluku yang menerima bantuan alat telemedicine (tele-EKG, tele-USG, tele-vital sign) adalah Puskesmas Hutumuri, Puskesmas Watsin dan Puskesmas Weduar.
Bupati Maluku Tenggara, Muhamad Thaher Hanubun, secara lagsung menerima bantuan dari Kemenkes yang diwakili oleh Pusat Kebijakan Kesehatan Global dan Teknologi Kesehatan (KGTK). “Saya sangat mengapresiasi cara-cara konsultasi medis dengan dokter melalui teknologi pelayanan medis jarak jauh (telemedicine) yang sedang dilakukan oleh Kemenkes ini. Saya sudah mencoba sendiri alat ini dan saya berharap dengan adanya alat ini, dokter yang melakukan pemeriksaan kesehatan di Weduar dan Watsin, bisa langsung berkonsultasi dengan dokter spesialis di Ambon,” ungkap Thaher.
Kementerian Kesehatan terus berkomitmen dan melakukan berbagai upaya untuk mewujudkan 6 pilar dalam Transformasi Sistem Kesehatan, yakni Transformasi Layanan Primer, Layanan Rujukan, Sistem Ketahanan Kesehatan, Sistem Pembiayaan Kesehatan, SDM Kesehatan, dan Teknologi Kesehatan.
Beberapa permasalahan yang kerap terjadi dalam sistem pelayanan kesehatan adalah kurangnya akses terhadap pelayanan kesehatan yang memadai dan terbatasnya akses terhadap layanan kesehatan rujukan, terutama di daerah luar Jawa. Untuk itu, Kemenkes berusaha untuk mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat menggunakan teknologi pengobatan jarak jauh digital, atau biasa disebut telemedicine.
Pandemi Covid-19 telah mendorong banyak sektor industri untuk melakukan transformasi digital, tidak terkecuali sektor kesehatan. Arah strategi transformasi digital Kemenkes berfokus pada sistem pelayanan kesehatan dan keamanan data. Digitalisasi kesehatan membutuhkan transformasi besar-besaran, terlepas dari banyaknya tantangan yang dihadapi, seperti infrastruktur dan jaringan, akses internet, SDM dan komitmen Pemerintah Daerah.
PT Indofarma sebagai bagian dari holding BUMN farmasi, anak perusahaan Biofarma yang berfokus pada pengembangan alat kesehatan, bersinergi dengan Kemenkes dalam untuk melaksanakan Pilot Project Telemedicine. Sebagai BUMN, PT Indofarma tidak hanya melihat aspek komersial, namun juga dari aspek sosial dari sisi kesehatan. Dalam waktu dekat, PT Indofarma juga akan melakukan produksi lokal alat telemedicine di Indonesia. Telemedicine merupakan program prioritas nasional yang perlu didorong dari semua sektor. Kesuksesan pilot project ini akan memperkuat implementasi rekomendasi kebijakan telemedicine untuk peningkatan akses pelayanan kesehatan primer, khususnya di daerah terpencil. Wakil Pusat Kebijakan KGTK, Devi Senja Ariani, menjelaskan, “Keberhasilan pilot project sangat tergantung pada dukungan dan komitmen semua sektor, baik dari Rumah Sakit, Dinkes Provinsi serta Dinkes Kabupaten untuk bersinergi dalam implementasi pilot project telemedicine sehingga bisa menghadirkan Dokter Spesialis di Puskesmas.”
Direktur Utama RSUP Dr. J. Leimena, drg. Saraswati, MPH, menyatakan kesiapannya dan mendukung penuh pilot project telemedicine ini. Saat ini, RSUP Dr. J. Leimena sudah menyiapkan 4 dokter spesialis: Spesialis penyakit dalam, Spesialis kandungan, Spesialis mata dan Spesialis kulit dan kelamin. “Melalui tagline Dokter Spesialis ada di Puskesmas, bukan berarti Dokter Spesialis ini harus berada di Puskesmas, namun melalui teknologi telemedicine masyarakat dapat menjangkau Dokter Spesialis melalui Puskesmas serta mempercepat akses dan mengurangi biaya rujukan. Hal tersebut sangat bermanfaat, terutama di Provinsi Maluku, yang daerahnya banyak kepulauan dan akses terhadap layanan kesehatan masih sulit dijangkau,” jelas Dirut Saras.
Kemenkes telah menetapkan 10 Puskesmas di 4 Provinsi yang akan menjadi lokus pilot project telemedicine, yaitu: Puskesmas Sei Berombang, Pematang Johar dan Kotanopan di Provinsi Sumatera Utara; Puskesmas Kaliori dan Bumiayu di Provinsi Jawa Tengah; Puskesmas Ulaweng dan Samaenre di Provinsi Sulawesi Selatan; serta Puskesmas Hutumuri, Watsin dan Weduar di Provinsi Maluku. Launching pilot project telemedicine pertama kali dilakukan oleh Wakil Menteri Kesehatan pada tanggal 3 Desember 2021, di sela-sela Health Business Gathering (HBG) di Bali, ditandai dengan penandatanganan MOU Telemedicine oleh RSUP Dr. J. Leimena dengan Dinas Kesehatan Provinsi Maluku dan Dinkes Kabupaten Maluku Tenggara untuk lokus uji coba di Puskesmas Watsin dan Puskesmas Weduar.
Pilot project ini merupakan salah satu upaya melakukan transformasi kesehatan di tiga pilar, yaitu peningkatan akses pelayanan kesehatan primer, peningkatan kualitas pelayanan kesehatan rujukan, dan pemanfaatan teknologi digitalisasi kesehatan.
Sebagai fungsi pemantauan, PT. Indofarma akan memasang dashboard di Kemenkes untuk menampilkan implementasi pilot project telemedicine di 10 lokus yang ditetapkan secara secara real-time guna melakukan monitoring kegiatan pilot project telemedicine. Rencana instalasi alat telemedicine selanjutnya dijadwalkan pada minggu kedua sampai keempat Juni 2022 di 7 lokus Puskesmas Provinsi Jawa Tengah, Sumatera Utara dan Sulawesi Selatan. (Hardini Kusumadewi)